Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Komisi III-Mahfud yang Panas Tiba-tiba Diwarnai Tawa Gara-gara Mikrofon Mati

Kompas.com - 29/03/2023, 16:27 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Komisi III DPR bersama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD pada Rabu (29/3/2023) yang berlangsung panas mendadak diwarnai tawa peserta rapat.

Suasana rapat sempat panas ketika Mahfud mengungkapkan kekesalannya karena diinterupsi saat memberikan penjelasan mengenai dugaan transaksi janggal Rp 349 triliun di Kementerian Keuangan.

Namun tawa tiba-tiba muncul ketika ada seorang anggota DPR yang berbicara untuk memberi tahu bahwa mikrofon di kursinya mati.

Baca juga: Mahfud Ingatkan Pemerintah-DPR Sejajar: Tidak Boleh Menuding Seperti Polisi Memeriksa Copet

"Oh oke, nanti-nanti entar dibenerin," kata Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni selaku pemimpin rapat ke anggota DPR tersebut.

Namun, Mahfud menyela pernyataan Sahroni bahwa masalah tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja.

"Lah enggak bisa dong," ujar Mahfud diikuti oleh tawa seisi ruangan.

"Kalau mic-nya mati, bagaimana saya ngomong? Jangan-jangan disabotase nih," kata Mahfud.

Baca juga: Mahfud Ingatkan Pemerintah-DPR Sejajar: Tidak Boleh Menuding Seperti Polisi Memeriksa Copet

Mahfud pun menegaskan bahwa ia siap buka-bukaan dalam forum ini, bahkan ia menyebut bisa saja orang yang terlibat dugaan pencucian uang juga berada di ruangan yang sama.

Namun, Sahroni lalu menjelaskan bahwa mikrofon yang digunakan Mahfud beroperasi dengan normal.

"Sebalah sini hidup mic-nya nih, silakan Pak Mahfud. Ini hidup, Pak Mahfud," kata Sahroni.

Mahfud lalu balik bertanya apakah mikrofon yang digunakannya berfugnsi atau tidak.

"Ini kedengaran enggak? Kedengaran? Kedengaran sana?" tanya Mahfud ke arah balkon ruang rapat.

Baca juga: Mahfud: DPR Sering Aneh, Marah ke Kejagung, Tahunya Dia Makelar Kasus

Seisi ruang rapat pun menjawab bahwa mereka bisa mendengar pertanyaan Mahfud.

Setelah memastikan suaranya terdengar, Mahfud pun melanjutkan penjelasannya soal transaksi janggal tersebut.

Adapun rapat ini digelar untuk membahas dugaan adanya transaksi janggal senilai Rp 349 triliun di Kementerian Keuangan yang diungkapkan oleh Mahfud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemensos: Banyak Lansia di Aceh Utara Masih Takut Operasi Katarak

Kemensos: Banyak Lansia di Aceh Utara Masih Takut Operasi Katarak

Nasional
Sampaikan Nota Pembelaan, Achsanul Qosasi Pamer Dapat Penghargaan Bintang Jasa Utama

Sampaikan Nota Pembelaan, Achsanul Qosasi Pamer Dapat Penghargaan Bintang Jasa Utama

Nasional
Bacakan Pledoi, Achsanul Qosasi Klaim Berperan Kembalikan Hotel Sultan dan TMII ke Negara

Bacakan Pledoi, Achsanul Qosasi Klaim Berperan Kembalikan Hotel Sultan dan TMII ke Negara

Nasional
Ketua KPK Perintahkan Segera Nyatakan Banding Putusan Sela Kasus Gazalba

Ketua KPK Perintahkan Segera Nyatakan Banding Putusan Sela Kasus Gazalba

Nasional
Nasdem Siapkan Sejumlah Nama untuk Pilkada Jabar, Ada Muhammad Farhan dan Saan Mustopa

Nasdem Siapkan Sejumlah Nama untuk Pilkada Jabar, Ada Muhammad Farhan dan Saan Mustopa

Nasional
Kemensos Bantu 392 Lansia Operasi Katarak Gratis di Aceh Utara

Kemensos Bantu 392 Lansia Operasi Katarak Gratis di Aceh Utara

Nasional
Anggota DPR Sebut Tak Ada soal Dwifungsi TNI dalam RUU TNI

Anggota DPR Sebut Tak Ada soal Dwifungsi TNI dalam RUU TNI

Nasional
Buka Sekolah Pemimpin Perubahan, Cak Imin Harap PKB Tetap Kontrol Kinerja Eksekutif-Legislatif

Buka Sekolah Pemimpin Perubahan, Cak Imin Harap PKB Tetap Kontrol Kinerja Eksekutif-Legislatif

Nasional
KPK Cegah 2 Orang Bepergian ke Luar Negeri Terkait Kasus di PGN

KPK Cegah 2 Orang Bepergian ke Luar Negeri Terkait Kasus di PGN

Nasional
DKPP Lantik 21 Tim Pemeriksa Daerah PAW dari 10 Provinsi

DKPP Lantik 21 Tim Pemeriksa Daerah PAW dari 10 Provinsi

Nasional
Ahmad Sahroni dan Pedangdut Nayunda Nabila Jadi Saksi di Sidang SYL Besok

Ahmad Sahroni dan Pedangdut Nayunda Nabila Jadi Saksi di Sidang SYL Besok

Nasional
Pertamina Bersama Komisi VII DPR Dukung Peningkatan Lifting Migas Nasional

Pertamina Bersama Komisi VII DPR Dukung Peningkatan Lifting Migas Nasional

Nasional
KPK Nyatakan Hakim Agung Gazalba Bisa Disebut Terdakwa atau Tersangka

KPK Nyatakan Hakim Agung Gazalba Bisa Disebut Terdakwa atau Tersangka

Nasional
Gelar Rapat Persiapan Terakhir, Timwas Haji DPR RI Pastikan Program Pengawasan Berjalan Lancar

Gelar Rapat Persiapan Terakhir, Timwas Haji DPR RI Pastikan Program Pengawasan Berjalan Lancar

Nasional
Kemenhan Tukar Data Intelijen dengan Negara-negara ASEAN untuk Tanggulangi Terorisme

Kemenhan Tukar Data Intelijen dengan Negara-negara ASEAN untuk Tanggulangi Terorisme

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com