Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Wacana Duet Prabowo-Ganjar, PDI-P: Apa yang Tidak Mungkin dalam Politik?

Kompas.com - 14/03/2023, 15:06 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI-P Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul mengatakan, segala kemungkinan bisa terjadi dalam dunia politik.

Pacul merespons kemungkinan mengenai wacana duet Prabowo Subianto-Ganjar Prabowo yang dilontarkan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo.

"Di dalam politik itu apa yang tidak mungkin. Selalu ada kemungkinan, ya toh?" ujar Pacul saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2023).

Pacul menjelaskan, kemungkinan-kemungkinan yang muncul terkait pasangan capres-cawapres pasti dimunculkan oleh sesama politisi.

Baca juga: Menanti Nasib Cak Imin Usai Gerindra Buka Peluang Usung Prabowo-Ganjar

Hanya saja, dia mengingatkan pesan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri bahwa kader PDI-P lah yang akan menjadi capres 2024.

Namun, Pacul enggan berbicara apabila usulan Hashim itu dibalik dari Prabowo-Ganjar menjadi Ganjar-Prabowo.

"Bu Ketum di dalam pidato beliau di ulang tahun kan mengatakan, kita akan mengusung capres dari kader sendiri," tutur dia.

Baca juga: Prabowo Mania 08 Sebut Prabowo-Ganjar Cocok Jadi Pesaing Anies pada Pilpres 2024

Sementara itu, Pacul menekankan, dirinya tidak bisa berbicara lebih jauh mengenai capres-cawapres dari PDI-P.

Sebab, kata Pacul, penunjukan capres-cawapres PDI-P sepenuhnya ada di tangan Megawati.

Dia mempersilakan masyarakat untuk berspekulasi mengenai siapa capres yang akan PDI-P usung.

"Jadi masyarakat berspekulasi boleh, pengamat berspekulasi boleh. Tokoh politik di luar PDI-P berspekulasi boleh, tetapi kalau di PDI-P ya tunggu ketum," imbuh Pacul.

Baca juga: Menguatnya Duet Prabowo-Ganjar di Pilpres, Nasib Cak Imin Cawapres Dinilai di Ujung Tanduk

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan bahwa peluang Prabowo Subianto berduet dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 terbuka.

Namun, Gerindra berharap Ganjar mau menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo. Sementara, bagi Gerindra, Prabowo menjadi capres adalah sebuah harga mati.

"Saya kira sudah tidak mungkin kalau Pak Prabowo calon wakil presiden. Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua pengalamannya berbeda kan," kata Hashim ditemui di Gedung Joang 45, Jakarta, Minggu (12/3/2023).

Oleh karena itu, Gerindra membuka peluang Ganjar diusung partainya apabila kader PDI-P itu bersedia menjadi cawapres Prabowo.

Kendati demikian, Hashim menegaskan bahwa pengusungan pasangan capres-cawapres harus melalui keputusan koalisi Gerindra-PKB.

Gerindra, menurutnya, tak bisa sendirian mengusung pasangan calon (paslon).

Sebab itu, peluang Ganjar diusung sebagai cawapres harus melalui kesepakatan Gerindra dengan rekan koalisinya, yaitu PKB.

"Kemungkinan itu terbuka kalau Pak Ganjar mau jadi. Tapi, harus disetujui oleh PKB. Kan begitu harus disetujui PKB, kami terbuka lah," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com