Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra: Cawapres Terkuat Kita Masih Muhaimin Iskandar

Kompas.com - 08/03/2023, 19:02 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan bahwa Koalisi Gerindra-PKB belum memutuskan tokoh calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2024.

Akan tetapi, Gerindra menganggap cawapres yang paling kuat untuk disandingkan dengan Ketua Umum Partai Gerinera Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

"Ya kita sih, kita cawapres terkuat kita masih Pak Muhaimin Iskandar," kata Habiburokhman ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (8/3/2023).

Baca juga: Gerindra-Nasdem Jalan Masing-masing, Pengamat: Tak Mungkin Prabowo Jadi Cawapres Anies, Begitu Sebaliknya

Kendati demikian, keputusan Muhaimin menjadi cawapres belum disepakati koalisi Gerindra-PKB. Pasalnya, Habiburokhman menegaskan bahwa kewenangan soal pencapresan di koalisi adalah ranah Prabowo dan Muhaimin sebagai pemimpin partai.

Adapun kewenangan itu tertuang dalam piagam koalisi kedua partai.

"Kewenangan penentuan capres dan cawapres itu ada pada Pak Prabowo dan Pak Muhaimin Iskandar di koalisi Kebangkitan Indonesia Raya," tegasnya.

Anggota Komisi III DPR ini enggan bicara lebih jauh soal pencapresan di koalisi Gerindra-PKB.

Menurutnya, seluruh jajaran partai, baik Gerindra maupun PKB tegak lurus mengikuti arahan Prabowo dan Muhaimin terkait pencapresan.

"Kami menunggu saja apa arahan dari mereka," imbuh dia.

Baca juga: Soal Konfigurasi Capres-Cawapres, PKB: Kami Memegang Fatsun Politik

Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan bahwa koalisi Gerindra-PKB baru akan mengambil keputusan soal pencapresan setelah disetujui oleh Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar.

Hal itu didasari dari piagam koalisi Gerindra-PKB untuk Pemilu 2024.

"Kami tidak akan mengambil keputusan penting tentang calon presiden, calon wakil presiden, yang akan diajukan oleh koalisi antara Gerindra dan PKB tanpa persetujuan Pak Muhaimin," kata Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Muzani menyampaikan, Prabowo bersama Muhaimin hingga kini terus melakukan perhitungan soal pengusungan capres-cawapres di koalisi Gerindra-PKB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com