Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bela Benny Rhamdani soal Kontroversi Izin Tempur ke Jokowi, OSO: Siapa Berani, Mari Hadapi Saya

Kompas.com - 22/12/2022, 01:10 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang alias OSO pasang badan untuk Wakil Ketua Umum Partai Hanura Benny Rhamdani yang belakangan disorot karena kontroversinya meminta "izin tempur" ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara relawan di GBK.

Menurut OSO, pernyataan Benny tidak ada yang salah.

"Kader saya Benny Ramdhani itu digebuki orang, salahnya apa ya? saya mau klarifikasi orang," kata OSO dalam pidato sambutannya di acara hari ulang tahun (HUT) ke-16 Hanura di JCC, Jakarta, Rabu (21/12/2022).

Tak sampai situ, OSO lantas mencari pihak-pihak yang mempersoalkan pernyataan Benny itu.

Ia pun menantang pihak-pihak itu untuk menemuinya beradu argumen.

Baca juga: Video Viral Benny Rhamdani Minta Izin Tempur Lawan Pengkritik Jokowi, Ini Penjelasannya

"Siapa yang berani, mari hadapi saya," ucap dia.

OSO mengaku berani menantang pengkritik kadernya itu lantaran memiliki jejak panjang dalam berpolitik. 

"Saya ini baru berpolitik, enggak macam-macam orang politik. Saya terus terang baru, baru 55 tahun berpolitik," ucapnya diiringi gelak tawa para kader Hanura.

OSO menaruh pesan kepada seluruh kader Hanura dan juga pegiat politik agar tetap saling menghargai dan menghormati.

Hal itu dinilai perlu dilakukan meski berbeda pandangan politik.

Baca juga: Videonya Minta Izin Tempur ke Jokowi Viral, Siapa Benny Rhamdani?

OSO juga tak lupa memuji perwakilan partai politik yang hadir dalam acara HUT ke-16 Hanura hari ini.

"Ini teman-teman saya, partai partai ini partai hebat semua, ya Bung. Eh ada itu, Hasto (Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto) juga, hahaha. To, apa kabar, To?" imbuh Oso.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani buka suara soal pernyataannya kepada Presiden Jokowi yang viral di media sosial.

Dalam video tersebut, Benny meminta Jokowi menggunakan jalur hukum untuk pihak yang suka menyerang pemerintah.

Ia menjelaskan, pihaknya geram karena masih ada kubu yang terus menebarkan kebencian, hoaks, dan fitnah kepada pemerintah, termasuk Jokowi.

“Ini kan terus berulang, ini menjadi mesin mematikan yang terus diproduksi, yang kami menangkap ini tidak lepas dari dendam politik yang diformalin pasca-Pilpres 2019,” sebut Benny ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (28/11/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com