Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Kecelakaan Proyek Kereta Cepat, Polisi Periksa 18 Saksi Termasuk KAI

Kompas.com - 19/12/2022, 10:43 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Jawa Barat (Jabar) telah memeriksa sejumlah saksi usai insiden kecelakaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Kampung Cempaka, Desa Campakamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat pada Minggu (18/12/2022).

Pada Minggu malam kemarin sudah ada 18 saksi dimintai keterangan oleh penyidik Polda Jawa Barat (Jabar).

"Saksi-saksi yang sudah diperiksa oleh penyidik Polda Jabar informasi saya dapat tadi malam kurang lebih 18 orang," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (19/12/2022).

Baca juga: Polisi Sebut 2 Orang Tewas dan 5 Luka akibat Kecelakaan Proyek Kereta Cepat di Bandung Barat

Dedi menegaskan semua pihak yang berkaitan dengan kejadian kereta cepat itu diperiksa, termasuk pihak PT KAI.

Proses pemeriksaan juga masih terus berposes.

"Yang semua, semua terkait menyakut masalah kecelakaan kemarin terjadi itu dimintai keterangan. Ini tentunya masih berkembang," kata Dedi saat ditanya apakah pihak PT KAI juga diperiksa.

Kemudiab, ia mengatakan dari data yang ia terima, ada 2 orang meninggal dunia dan 5 saksi lain terluka.

Kecelakaan Kereta Cepat di Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Minggu (18/12/2022).Kontributor Bandung Barat dan Cimahi, Bagus Puji Panuntun Kecelakaan Kereta Cepat di Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Minggu (18/12/2022).

Jajaran Mabes Polri juga menurunkan tim Laboratorium Forensik (Labfor) dan Inafis untuk menggali menyebab kecelakaan itu.

"Pada hari ini Labfor dari Mabes Polri juga Inafis dari Mabes Polri juga turun untuk mengecek TKP bersama kementerian lembaga terkait menyangkut masalah mencari apa yang menjadi penyebab kecelakaan tersebut," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, dari pantauan di lokasi kejadian, terlihat Kereta Teknis pengangkut material berwarna kuning dan lokomotif kereta cepat berwarna hijau masih tergeletak di lokasi kejadian dan belum dievakuasi.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Kereta Cepat di Bandung Barat, Polisi dan PT KCIC Masih Selidiki Penyebabnya

Area tempat kejadian perkara (TKP) pun sudah dipasangi garis polisi. Sementara beberapa korban dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis.

Menurut Ani (55), saksi mata di lokasi kejadian, kecelakaan itu bermula saat lokomotif kereta cepat berwarna hijau melaju kencang dari arah Padalarang menuju Jakarta pada Minggu (18/12/2022) sekitar pukul 16.00 WIB.

"Sementara pemasangan rel kan baru sampai sini. Kereta (lokomotif) dari arah Padalarang melesat keluar lintasan," kata Ani saat ditemui di lokasi pada Minggu (18/12/2022).

Kereta teknis milik kontraktor Kereta Cepat Jakarta-Bandung anjlok di area Cipada-Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat, Minggu (18/12/2022). PT Kereta Cepat Indonesia-China tengah melakukan investasinya terkait insiden tersebut.KOMPAS.com/Tangkapan Layar Akun Twitter @ferry2121. Kereta teknis milik kontraktor Kereta Cepat Jakarta-Bandung anjlok di area Cipada-Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat, Minggu (18/12/2022). PT Kereta Cepat Indonesia-China tengah melakukan investasinya terkait insiden tersebut.

Lokomotif yang melesat keluar lintasan sepanjang kurang lebih 200 meter dari ujung rel itu lantas menabrak Kereta Teknis berwarna kuning yang tengah berada di luar rel kereta.

"Setelah keluar lintasan terus nabrak alat berat warna kuning (Kereta Teknis). Setelah itu gelap sama debu sampai enggak kelihatan," ungkap Ani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com