Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taburan Garam TNI AU di Balik Cuaca Cerah KTT G20 Bali

Kompas.com - 17/11/2022, 16:54 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konferensi Tingkat Tingi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali, resmi berakhir pada Rabu (16/11/2022).

Selama perhelatan akbar ini, cuaca cerah menyelimuti Pulau Dewata yang membuat agenda G20 tersebut berjalan lancar tanpa menemui kendala yang berarti.

Kalancaran tersebut sedikit banyak dikontribusikan oleh personel TNI Angkatan Udara yang melaksanakan operasi teknologi modifikasi cuaca, sehari sebelum pelaksanaan, Senin (14/11/2022).

Modifikasi cuaca dilakukan TNI Angkatan Udara yang bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Baca juga: Besarnya Perhatian Jokowi ke Perang Rusia-Ukraina, 3 Kali Wanti-wanti hingga Tuangkan ke Deklarasi G20

Dalam operasi teknologi modifikasi cuaca, TNI Angkatan Udara menyiagakan empat pesawat C-212 Cassa dari Skuadron Udara 4 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur.

Pesawat disiagakan di dua posko teknologi modifikasi cuaca, yaitu satu pesawat di Posko Banyuwangi dan tiga pesawat di Posko Lombok.

Komandan Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh, Mayor Pnb Deharday Nugraha menjelaskan teknologi modifikasi cuaca bertujuan untuk merekayasa cuaca agar tidak terjadi turun hujan di lokasi pelaksanaan KTT G20 Bali.

Baca juga: KTT G20 Usai, Jokowi: Saya Minta Maaf kepada Masyarakat Bali yang Terganggu di Jalanan

Operasi teknologi modifikasi cuaca dilakukan lewat penyemaian garam terhadap awan yang berpotensi terjadinya hujan.

“Apabila kami mendapat informasi adanya gumpalan awan mendekati wilayah kegiatan G20, maka pesawat diterbangkan melakukan TMC, untuk mencegah tidak terjadinya hujan di lokasi G20,” kata Nugraha dalam siaran pers Dispenau, dikutip Kompas.com, Kamis (17/11/2022).

Nugraha mengatakan bahwa setiap pesawat membawa bahan penyamaian hingga 800 kilogram satu kali penyemaian.

Menurut dia, modifikasi ini merupakan cara untuk mengantisipasi supaya tidak terjadi hujan di sekitar wilayah kegiatan G20.

“Mengingat sebagian besar kegiatan G20 berlangsung di luar ruangan (outdoor), maka perlu diantisipasi agar tidak turun hujan di lokasi tersebut,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com