Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Sebut Tidak Masalah, meski Tak Diundang HUT Nasdem

Kompas.com - 11/11/2022, 08:51 WIB
Syakirun Ni'am,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Partai Demokrat menyatakan tidak masalah meskipun tak diundang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) partai Nasdem ke 11 pada Kamis (10/11/2022).

Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, perayaan ulang tahun Nasdem kali ini memang tidak mengundang partai lain. 

Meski demikian, Herzaki mengatakan, komunikasi kedua partai terus berlangsung. Setiap minggu, tim kecil dari Nasdem dan Demokrat bertemu guna membahas koalisi Pemilu 2024.

“Enggak (masalah) dong, semua open, semua saling komunikasi satu sama lain,” kata Herzaky saat ditemui awak media di Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (10/11/2022).

Baca juga: Demokrat Samakan Anies-AHY-Aher dengan Soekarno-Hatta-Sjahrir

Herzaky mengaku pihaknya memahami perayaan HUT Nasdem sebagai mekanisme internal partai. Menurutnya, setiap partai politik memiliki cara yang berbeda dalam melakukan konsolidasi.

Sebagaimana Nasdem, Herzaky menyebut perayaan HUT Demokrat juga digelar secara internal. Momentum itu digunakan untuk memantapkan internal partai.

“Karena jangan sampai pada saat berkoalisi, di dalamnya kami enggak solid,” tuturnya.

Herzaky mengatakan, saat ini komunikasi dan pertemuan kedua partai masih terus berjalan dan semakin dekat. Menurutnya, deklarasi Koalisi Perubahan hanya tinggal menunggu waktu.

Baca juga: Anies Hadiri Rangkaian HUT Nasdem di JCC, Langsung Diserbu Kader untuk Selfie

Terkait peluang bergabungnya partai lain, Herzaky menyebut Demokrat, Nasdem, dan PKS bersikap terbuka. Saat ini, ‘calon’ Koalisi Perubahan itu fokus memenuhi ambang batas calon presiden (presidential threshold) 20 persen.

“Karena ini sudah 28 persen bertiga, ini jadi fokus utama, tetapi kami kan partai terbuka semua, Demokrat, PKS, (dan Nasdem) semua sepakat, setara sejajar, sehingga tidak menutup diri harus si A si B,” ujar Herzaki.

Diketahui deklarasi Koalisi Perubahan tak jadi dilakukan 10 November 2022 sesuai keinginan Partai Nasdem.

Juru Bicara PKS M Kholid menyanggah jika mundurnya Koalisi Perubahan menunjukan keretakan hubungan ketiga parpol.

Baca juga: KIB Dekati PKS dan Demokrat, PAN: Kan Belum Tentu Siapa Capresnya

Mundurnya deklarasi tersebut bukan berarti tanda keretakan atau ancaman, tetapi ini merupakan proses alamiah dalam membangun koalisi.

“Karena inti dari koalisi adalah bertemunya titik kepentingan semua pihak yang akan berkoalisi," ujar Kholid saat dikonfirmasi, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com