Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PPPA Klaim Anak-anak Korban Kerusuhan Kanjuruhan Sudah Ditangani dengan Baik

Kompas.com - 03/10/2022, 19:43 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, pihaknya telah memantau kondisi anak-anak dan perempuan yang menjadi korban kerusuhan soporter sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022).

Menurut Bintang, anak-anak dan perempuan saat ini telah ditangani dengan baik oleh dinas terkait dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

"Sudah ditangani dengan baik, dari kami terus memantau bagaimana korban anak dan perempuannya, itu kami sudah ada pemantauan dan koordinasi dengan dinas pengampu perempuan dan anak," ujar Bintang di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (3/10/2022).

"Alhamdulillah sekarang ini sudah penanganan yang sangat baik dilakukan gubernur," lanjutnya.

Baca juga: Kapolri Copot Kapolres Malang Buntut Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Sebagaimana diketahui, kusuhan suporter yang terjadi di Stadion Kanjuruhan dipicu oleh kekalahan Arema FC atas Persebaya dalam laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023.

Para suporter akhirnya turun ke lapangan setelah tak puas dengan hasil pertandingan. Lalu, untuk melerai massa, polisi menembakkan gas air mata ke lapangan dan tribun penonton.

Tembakan gas air mata membuat suporter panik dan berusaha mencari pintu keluar.

Banyak suporter yang terinjak-injak bahkan sesak napas karena paparan gas air mata.

Tragedi tersebut mengakibatkan ratusan korban. Setidaknya 125 orang tewas menurut data kepolisian, dan ratusan lainnya terluka.

 

Korban anak alami trauma

Sementara itu, Kepala Divisi Pengawasan dan Monitoring Evaluasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra mengatakan, tragedi di Stadion Kanjuruhan akan berdampak berat pada kejiwaan korban yang masih berusia anak.

Terutama, bagi anak-anak yang terpaksa berpisah dengan orangtua mereka, kehilangan untuk selamanya.

"Tentunya pasca-kejadian tersebut, akan membawa dampak kejiwaan yang berat bagi anak, apalagi bila disertai peristiwa terpisah dengan orang tua, kehilangan orang tua, atau kehilangan saudaranya," ujar Jasra dalam keterangan tertulis, Minggu (2/10/2022).

Baca juga: Andika Janji Usut Prajurit TNI yang Tendang dan Pukul Suporter dalam Tragedi Kanjuruhan

Untuk itu, KPAI berharap semua pihak berfokus pada pelayanan korban, khususnya korban yang masih hidup.

KPAI juga mendorong agar lembaga layanan yang tersedia bisa menjemput bola memberikan pelayanan kepada korban anak.

"Dalam rangka mengurangi hal yang lebih buruk dihadapi anak," papar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com