Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Soal Monkeypox: Terima Vaksin Cacar Lebih Dari 3 Tahun, Segera Booster

Kompas.com - 23/08/2022, 17:29 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, efektivitas vaksin cacar hanya ampuh sampai 3 tahun.

Artinya, masyarakat utamanya yang memiliki kontak langsung dengan penderita cacar monyet, harus mendapat vaksinasi lanjutan (booster).

"Saya mengambil sikapnya begini, kalau sudah lebih dari 3 tahun ya harusnya booster. Kalau sudah lebih dari 3 tahun dan dia dalam kasus kontak, harusnya booster," kata Dicky kepada Kompas.com, Selasa (23/8/2022).

Baca juga: Menkes Sebut Cacar Monyet Lebih Mudah Dihindari Dibanding Covid-19

Ia mengungkapkan, tidak ada jaminan bahwa masyarakat yang sudah mendapat vaksin cacar lebih dari 3 tahun yang lalu terhindar dari penularan.

Hal ini berbeda dengan ungkapan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin yang menyebut masyarakat kelahiran tahun 1980 ke bawah memiliki antibodi untuk melawan virus cacar monyet karena sudah mendapat vaksin cacar.

"Sebetulnya kalau secara keilmuwan, data, riset, kalau (vaksin) itu lebih dari 3 tahun yang lalu, apalagi sudah 50 tahun atau 40 tahun, ini tidak masuk dalam kategori terproteksi," ucap Dicky.

Baca juga: Respons Dinkes Depok soal Kabar Dua Warganya Kontak Erat dengan Pasien Cacar Monyet

Faktanya, kata Dicky, 9 persen orang yang terinfeksi cacar monyet pernah mendapat vaksin cacar akibat virus variola atau smallpox.

Menurutnya, tidak ada salahnya untuk mengakses vaksinasi booster. Apalagi vaksin smallpox yang digunakan di banyak negara saat ini memproteksi 85 persen penyakit cacar monyet.

Vaksin ini umumnya dikenal sebagai Imvanex di Inggris dan Jynneos di AS. Kedua jenis vaksin ini tidak mengandung virus hidup.

"Nah ini harus menjadi kehati-hatian, jangan sampai terjadi rasa aman semu di antara orang-orang (yang sudah mendapat vaksin cacar) sehingga mereka merasa sudah aman. Yang paling penting adalah melakukan upaya pencegahan jadi tidak merasa aman," ucap Dicky.

Baca juga: Epidemiolog: Vaksin Cacar Monyet Tidak Diprioritaskan untuk Lansia dan Ibu Hamil

Lebih lanjut, dia berujar, vaksin untuk mencegah penularan monkeypox hanya cukup diberikan untuk orang-orang yang memiliki kontak erat dengan penderita. Strategi ini dikenal dengan nama strategi vaksinasi cincin.

Oleh karena itu, vaksin cacar monyet tidak diprioritaskan untuk lansia seperti vaksin Covid-19.

"Vaksin untuk monkeypox ini tidak diprioritaskan untuk lansia atau ibu hamil, tapi menggunakan strategi ring vaksinasi atau vaksinasi cincin atau kelompok kontak erat," kata Dicky.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, kebanyakan orang kelahiran 1980 ke bawah memiliki antibodi untuk melawan virus cacar monyet. Pada periode tersebut mereka telah mendapat vaksinasi cacar air yang berlaku seumur hidup.

Baca juga: Kasus Cacar Monyet Ditemukan di Jakarta, Warga Tak Perlu Khawatir Gunakan Transportasi Publik

Vaksinasi itu menyebabkan tingkat penyebaran virus cacar monyet di Asia masih sangat rendah dibandingkan di Eropa. Pasalnya, proses vaksinasi di Eropa tidak dilakukan secara menyeluruh karena penyakit cacar air yang cepat hilang.

"Jadi buat teman-teman yang lahir 1980 ke bawah kayak saya ini, tua-tua itu terproteksi. Mungkin enggak 100 persen, tapi terproteksi," kata Budi dalam konferensi pers "Health Working Group Meeting G20" di Nusa Dua, Badung, Bali, pada Senin (22/8/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Febri Diansyah Pastikan Hadir Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Febri Diansyah Pastikan Hadir Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Nasional
Anies dan PDI-P, Dulu Berseberangan Kini Saling Lempar Sinyal Jelang Pilkada

Anies dan PDI-P, Dulu Berseberangan Kini Saling Lempar Sinyal Jelang Pilkada

Nasional
Febri Diansyah dan GM Radio Prambors Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Febri Diansyah dan GM Radio Prambors Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Nasional
[POPULER NASIONAL] 'Gula-gula' Politik Anak Muda Usai Putusan MA | PDI-P Bantah Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

[POPULER NASIONAL] "Gula-gula" Politik Anak Muda Usai Putusan MA | PDI-P Bantah Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Nasional
Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Temanya 2024

Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Temanya 2024

Nasional
Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Nasional
Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Nasional
RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

Nasional
Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Nasional
Putusan MA Dianggap 'Deal' Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Putusan MA Dianggap "Deal" Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Nasional
Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Nasional
Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Nasional
Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Nasional
Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Nasional
37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com