Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo-Cak Imin Daftar Bareng ke KPU, Pengamat Nilai Tidak Jaminan Gerindra-PKB Langgeng sampai 2024

Kompas.com - 09/08/2022, 16:01 WIB
Vitorio Mantalean,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Gerindra mendaftarkan diri bersama-sama ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Senin (8/8/2022) kemarin, dinilai belum tentu menunjukkan keduanya bakal langgeng hingga Pemilihan Presiden 2024.

Sebagai informasi, dalam pendaftaran kemarin, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar jalan bareng ke kantor KPU RI, diiringi ratusan simpatisan kedua kubu, dan menggelar konferensi pers satu panggung.

"Problematikanya terletak pada belum adanya jaminan calon yang dimunculkan itu punya potensi kemenangan, bahwa calon yang didorong kemungkinan akan jadi (presiden)," ujar Direktur Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) Aditya Perdana ketika dihubungi pada Selasa (9/8/2022).

Baca juga: Prabowo-Muhaimin yang Kian Perlihatkan Kemesraan Gerindra-PKB

"Karena pada sisi-sisi yang lain harus diperhatikan dinamika partai politik bisa cair," ucapnya.

Aditya mengapresiasi bahwa poros-poros kemungkinan koalisi sudah dibentuk jauh-jauh hari oleh Gerindra dan PKB, meskipun kedua partai tak kunjung mendeklarasikan diri secara resmi sebagai suatu koalisi hingga sekarang.

Menurutnya, semakin banyak poros koalisi yang muncul, maka hal itu akan semakin baik karena publik bakal disuguhkan pada berbagai alternatif calon presiden-calon wakil presiden.

"Tapi apakah kemudian mereka bisa saling mengikat satu sama lain, dimulai hari ini dan konsisten hingga 2024, belum ada jaminan. Internal mereka pun pasti sedang berdinamika karena terkait prospek kemenangan," ujar Aditya.

"Jadi semua elite pasti sedang berhitung. Tapi sebagai pembentukan koalisi, mungkin mereka sedang mengkonsolidasi pasukannya bahwa mereka siap untuk pencalonan," jelasnya.

Baca juga: Prabowo Sebut Punya Semangat yang Sama dengan PKB pada Pemilu 2024

Aditya menilai, di atas kertas, koalisi Gerindra dan PKB bisa dikatakan cocok.

Gerindra yang berideologi nasional-nasionalis bersanding dengan PKB yang berideologi nasionalis-religius, dengan corak keagamaan yang moderat.

"Dari sisi platform itu mereka bisa dikatakan cocok dan saya pikir wajar saja," ujar dia.

"Soal (cocok atau tidak), penting untuk mereka selalu duduk bareng, penting untuk jauh-jauh hari ada pertemuan untuk menyamakan persepsi," lanjut Aditya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com