Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SAPA PEMIMPIN

Pariwisata Perlahan Bangkit, Anggota Komisi V Sudewo Minta Pemerintah Perhatikan 5 Hal Ini

Kompas.com - 14/07/2022, 19:23 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Sudewo menyarankan pemerintah untuk memperhatikan lima hal penting guna menyambut kebangkitan sektor pariwisata di Indonesia pasca-pandemi Covid-19.

Pertama, kata dia, adalah memiliki daya saing. Menurutnya kunci dari kebangkitan pariwisata di Indonesia adalah memiliki daya saing. Untuk itu, setiap objek wisata harus ditangani oleh ahli pariwisata internasional agar menumbuhkan daya saing.

“Ahli wisata bisa melihat secara keseluruhan, apa yang perlu dilakukan dari sisi infrastruktur, sosial budaya, lingkungan hidup sekitarnya, hingga kelegalan aspek,” ujar Sudewo dalam sesi wawancara dengan Kompas.com, Rabu (13/7/2022).

Adapun sebagai tolak ukur keberhasilan, lanjut dia, harus dilakukan evaluasi tentang kelebihan dan kekurangan objek wisata dari para wisatawan yang telah berkunjung.

Hal penting kedua yang harus diperhatikan pemerintah, sebut Sudewo, adalah tidak menargetkan atau memasang harga tiket mahal.

Baca juga: Harga Tiket Mahal, Maskapai Wings Air Dilaporkan ke Kepala Otoritas Bandara

“Jangan mahal, karena untuk mendukung wisata itu harga tiket harus terjangkau. Efek ekonomi justru lebih tinggi dan lebih banyak didapatkan daripada harus menjual tiket dengan mahal,” imbuh legislator asal daerah pemilihan (Dapil) Jawa Tengah (Jateng) III itu.

Kemudian ketiga, kata Sudewo, adalah melakukan promosi objek wisata di tingkat internasional. Lalu keempat, masyarakat di semua objek wisata harus diubah menjadi masyarakat wisata.

“Karena tidak semua objek wisata seperti yang di Bali. Masyarakat Bali sudah terbentuk menjadi masyarakat wisata karena prosesnya sudah puluhan tahun yang lalu. Akan tetapi, objek wisata lain, seperti Mandalika, Kupang, Labuan Bajo berbeda.” ucap Sadewo.

Maka dari itu, kata Sadewo, diperlukan strategi dan kebijakan sebagai langkah konkret dari pemerintah untuk mewujudkan masyarakat wisata.

Terakhir atau kelima, Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini meminta pemerintah pusat harus bertindak total dalam segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan suatu objek wisata.

Baca juga: Pameran Produk UMKM di Kampung Ujung Labuan Bajo, Upaya Pemulihan Ekonomi Pasca-pandemi

“Termasuk masukan saya soal infrastruktur di Labuan Bajo dari kecamatan, desa-desa juga harus dibangun pemerintah pusat bersama-sama pemerintah daerah (pemda). Jadi untuk mewujudkan Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas, pemerintah pusat dan pemda harus satu visi,” jelas Sudewo.

Bangun destinasi super prioritas

Sebelumnya, Sudewo bersama Komisi V DPR RI telah melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pada kesempatan tersebut, Sudewo menyampaikan apresiasi terhadap pemerintah, terutama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang telah mengubah Labuan Bajo menjadi destinasi wisata unggulan.

“Kira-kira 10 tahun yang lalu, Labuan Bajo bukan apa-apa, dan kurang menarik. Sekarang secara fisik berubah secara total dan menjadi daya tarik tersendiri, baik untuk wisatawan nasional maupun internasional,” ucapnya.

Meski demikian, Sudewo mengungkapkan jika Labuan Bajo masih memiliki keterbatasan dalam infrastruktur di desa-desa hingga pelosok.

Baca juga: PUPR Pastikan Pembangunan Infrastruktur dan Sarana Penunjang KTT G20 Rampung Agustus

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com