JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat jangan takut untuk divaksinasi lengkap hingga dosis ketiga (booster).
Dia bilang, semua vaksin Covid-19 yang ada di Indonesia dijamin efektivitasnya.
Wiku mengatakan, efikasi vaksin yang beredar di Indonesia sudah sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).
Baca juga: Layanan Vaksin Covid-19 Gratis Kembali Dibuka di Stasiun Gambir dan Pasar Senen
Berdasarkan standar WHO, efikasi vaksin yang layak yakni 50 persen, sedangkan vaksin yang ada di Indonesia lebih besar dari itu.
"WHO sekalipun telah menetapkan persentase angka efikasi ideal bagi vaksin yang layak digunakan adalah 50 persen di mana semua vaksin yang ada di Indonesia memiliki efikasi di atas persentase tersebut, sehingga seluruh vaksin yang ada dijamin efektivitasnya," kata Wiku dalam konferensi pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Jakarta, Rabu (13/7/2022).
Memang, kata Wiku, tidak ada efikasi vaksin yang mencapai persentase 100 persen, bahkan untuk penyakit lain selain pandemi Covid-19.
Hal ini sudah disosialisasikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tiap mengumumkan izin edar atau izin penggunaan darurat (EUA).
Namun, bukan berarti efektivitas vaksin tersebut bisa diragukan.
"Sebagaimana sosialisasi yang BPOM rutin lakukan setelah adanya pengumuman EUA bahwa rata-rata efikasi saat uji klinis tidak pernah mencapai sempurna 100 persen. Bahkan untuk vaksin bagi penyakit lain sekalipun," ucap Wiku.
Baca juga: Syarat Vaksinasi Covid-19 di Stasiun Gambir dan Pasar Senen
Wiku menyebut, pada prinsipnya, vaksin memiliki tiga manfaat besar, yaitu mencegah infeksi, mencegah perburukan gejala jika terinfeksi, dan mengurangi jumlah virus yang ada di dalam tubuh agar tidak mudah menularkan.
Apalagi, kasus harian kembali menyentuh lebih dari 3.000 kasus atau tepatnya 3.361 kasus harian untuk pertama kalinya.
Sebelumnya, meskipun terjadi kenaikan kasus harian, pemerintah berhasil menekan angka kasus harian di kisaran 2.000 kasus.
Angka kasus harian yang sudah tembus 3.000 kasus per hari meningkat 6 kali lipat dibandingkan bulan lalu. Tercatat pada 12 Juni, kasus harian masih di angka 551 kasus per hari.
"Saya tekankan kepada masyarakat untuk melakukan vaksin booster karena dapat melindungi kita semua agar tetap sehat," kata Wiku.
Baca juga: Capaian Vaksinasi Booster di Jaktim Masih Rendah, Pemkot Akan Jemput Bola ke Tiap RW
Meski begitu, dia tak memungkiri seseorang yang sudah divaksin lengkap, bahkan booster tidak 100 persen kebal dari virus, terlebih bila tidak mematuhi protokol kesehatan.
Data dan fakta menunjukkan bahwa orang yang tidak menjalankan protokol kesehatan dapat kembali tertular Covid-19 (reinfeksi) walaupun sudah mendapat vaksinasi booster.
Tak heran, Presiden Jokowi meminta masyarakat tetap memakai masker, termasuk pada Hari Raya Idul Adha.
Wiku mengatakan, reinfeksi bahkan setelah divaksin bisa saja terjadi pada semua orang, terutama populasi rentan seperti orang dengan gangguan imunitas, orang dengan komorbid, dan lansia.