Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Bertemu Tjahjo Kumolo di RS, Mahfud MD: Ditinggal Beliau Tiba-tiba, Sangat Terpukul, Sedih..

Kompas.com - 01/07/2022, 18:59 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku kaget dengan kepergian Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo.

Pertemuannya terakhir kali dengan Tjahjo terjadi seminggu lalu kala mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan itu menjalani perawatan di Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta.

“Memang sudah tidak bisa berkomunikasi karena dokter menyarankan agar istirahat, tidak diganggu. Tapi saya ada dekat beliau waktu itu (meski) enggak ngomong, enggak berkomunikasi,” ungkap Mahfud ditemui di masjid Quba, Kemenpan RB, Jumat (1/7/2022).

Baca juga: Kenangan Riza Patria tentang Tjahjo: Sekalipun di Pilpres Beda Pilihan, Selalu Ajak Bersatu

Ia mengaku sangat terpukul menerima kabar Tjahjo meninggal dunia.

“Ditinggal beliau secara tiba-tiba merasa sangat terpukul, sedih, tetapi kami menerima,” katanya.

“Karena inna ilahi wa innaillahi rajiun, kita ini ada karena Allah, oleh Allah, untuk Allah, dan pada Allah juga nanti kita dipanggil pada waktu yang ditentukan,” jelas Mahfud.

Dalam pandangan Mahfud, Tjahjo adalah orang yang mempersiapkan dengan teliti semua pekerjaannya.

“Kalau ada rapat pasti ada bahan, yang jelas kemudian ada tujuan yang jelas lalu ada alternatif-alternatif keputusan. Itu Pak Tjahjo, itu salah satu kenangannya,” pungkas dia.

Baca juga: Kenang Tjahjo Kumolo, Wapres: Sosok yang Rajin, Kerja Siang Malam Memikirkan Reformasi Birokrasi

Adapun Mahfud menjadi inspektur upacara pemberangkatan jenazah Tjahjo dari masjid Quba menuju Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.

Tjahjo diketahui tutup usia siang ini, pukul 11.00 WIB di RS Abdi Waluyo.

Ia menjalani perawatan sejak 20 Juni 2022 sebelum akhirnya tutup usia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com