Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Merangkak Naik, Pemerintah Ingatkan Pentingnya Vaksinasi Booster

Kompas.com - 17/06/2022, 11:57 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Brotoasmoro mengingatkan masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi booster seiring kembali bertambahnya kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir.

Reisa mengatakan, vaksinasi booster penting dilakukan untuk menciptakan imunitas di tengah masyarakat agar tidak menyebabkan lonjakan kasus Covid-19.

"Booster menjadi hal utama yang kini sangatlah penting terutama dengan adanya subvarian baru ini," kata Reisa dikutip dari tayangan akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (17/6/2022).

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 Disebut Selalu Terjadi Pasca-kemunculan Variant of Concern

"Dengan tingginya imunitas atau kekebalan dalam tubuh kita dan masyarakat maka dihiarapkan tidak terjadi lonjakan kasus yang tinggi kembali," imbuh Reisa.

Vaksinasi booster, kata Reisa, juga diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan dan kefatalan bagi masyarakat yang terinfeksi Covid-19.

Berdasarkan data yang dipaparkan Reisa, capaian vaksinasi booster di Indonesia kini baru mencapai 22,71 persen, sedangkan capaian vaksinasi dosis lengkap sudah berada di angka 80,55 persen.

"Inilah yang harus kita kejar, jangan sampai masih ada orang-orang tercinta kita yang tidak memiliki proteksi dari Covid-19 melalui vaksin," ujar dia.

Ia pun mengingatkan agar masyarakat tidak terpengaruh oleh hoaks sehingga enggan divaksinasi. Karena, menurutnya, sudah ada 417 juta dosis vaksin yang disuntikkan dengan aman dan terbukti memberi perlindungan.

"Maka untuk menghadapi kenaikan kasus yang belakangan ini terjadi dan kedepannya, booster yang baru mencapai sekitar 48 juta orang hingga saat ini perlu segera ditingkatkan," kata Reisa.

"Ingat, kita tidak bisa hanya sehat sendirian, sehat itu untuk semua. No one is safe until everyone is safe," sambung dia.

Seperti diketahui, kasus Covid-19 mulai merangkak naik dan kembali menembus angka 1.000 kasus per hari disebabkan oleh munculnya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Pada Selasa (14/6/2022) kasus Covid-19 mencapai 930. Lalu meningkat sehari setelahnya menjadi 1.242 kasus. Pada Kamis (16/6/2022) kasus masih di atas 1.000 yakni 1.173.  

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi, puncak kasus Covid-19 dari penularan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 terjadi pada minggu kedua atau ketiga Juli.

Budi mengatakan, gelombang varian baru virus biasanya akan mencapai puncak sekitar satu bulan sejak kasus pertama ditemukan.

"Jadi kalau kita Delta dan omicron puncaknya di 60.000 kasus sehari, kira-kira nanti ya estimasi berdasarkan data di Afrika Selatan mungkin puncaknya kita di 20.000 per hari karena kita pernah sampai 60.000 per hari paling tinggi," ujar Budi di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (16/6/2022).

Baca juga: Ahli Sebut PPKM Sudah Cukup Baik buat Redam Kenaikan Kasus Covid-19

"Jadi kita amati di Afrika Selatan sebagai negara pertama yang BA.4 dan BA.5 masuk puncaknya itu sepertiga dari puncaknya Omicron atau Delta sebelumnya," kata dia.

Ia juga memperkirakan, kasus Covid-19 akan kembali turun setelah pekan keempat bulan Juli.

"Yakni 1 bulan sesudah diidentifikasi jadi sekitar minggu ketiga, minggu ke-4 Juli dan kemudian nanti akan turun kembali," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com