Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waketum Nasdem: Surya Paloh-SBY Bahas Politik, tapi Bukan tentang Koalisi

Kompas.com - 08/06/2022, 15:45 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menyatakan, pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasdem dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Minggu (5/6/2022) malam tidak membahas seputar rencana koalisi dalam Pilpres 2024.

Namun, ia menyatakan bahwa pertemuan keduanya tentu membahas politik kebangsaan.

"Pastilah mereka bicara tentang politik. Jadi politik kebangsaan, tapi kalau kemudian apakah bercerita tentang koalisi (Pilpres)? Ya tidak, jadi kita tidak bicara tentang teknis, tapi lebih kepada silaturahmi," kata Ali saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/6/2022).

Ali mengatakan, pertemuan keduanya diawali dari keinginan SBY.

Baca juga: Membaca Arah Politik Nasdem Setelah Bertemu SBY, Ingin Gabung Oposisi?

Disebutnya, SBY menginginkan untuk silaturahmi ke DPP Nasdem yang memiliki kantor baru yaitu Nasdem Tower.

"Kami di internal partai melihat itu ya hal biasa, jadi ya candaan pak SBY, ingin melihat kantor bagus punya Nasdem. Jadi sehingga kemudian diterima, biasa saja ngobrol," jelasnya.

Lanjut Ali, pada pertemuan malam itu, SBY dan Surya Paloh lebih banyak cerita nostalgia, utamanya cerita mengenai pemilihan presiden yang lalu.

Terkait Pilpres, Ali menegaskan bahwa hal tersebut akan dipastikan pada saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Nasdem 15-17 Juni mendatang.

Sedikit bocoran, pada Rakernas tersebut, dipastikan bahwa Nasdem tidak akan mengusung kader internal mereka.

"Pilpres 2024 ini tidak merekomendasikan kader internal dalam kontestasi. Tidak akan mengusungkan kader internal partai dalam kontestasi capres cawapres," pungkas Ali.

Baca juga: Nasdem dan Demokrat Dinilai Sulit Berkoalisi

Sebelumnya, SBY dan Surya Paloh diberitakan bertemu di Nasdem Tower pada Minggu (5/6/2022) malam.

“Itu foto semalam, tentang apa yang dibicarakan saya tidak tahu, karena tidak ikut. Mungkin sekalian melihat gedung baru Nasdem Tower itu,” kata Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (6/6/2022).

Ia menjelaskan, pertemuan itu merupakan kunjungan balasan dari SBY.

Sebab Paloh sempat menjenguk SBY di Rochester, Amerika Serikat, saat menjalani pengobatan kanker prostat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com