Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem dan Demokrat Dinilai Sulit Berkoalisi

Kompas.com - 08/06/2022, 13:31 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai, koalisi Partai Nasdem dan Partai Demokrat sulit terbentuk.

Ia mengatakan, kedua partai politik (parpol) tersebut menghadapi sejumlah tantangan untuk berjalan beriringan.

Apalagi jika Partai Demokrat mengusulkan agar Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diusung sebagai calon presiden (capres).

“Apakah internal partai besutan Surya Paloh itu bisa legowo mengingat Demokrat terlalu pasang harga tinggi menempatkan AHY sebagai kandidat capres?,” sebut Ari pada Kompas.com, Rabu (8/6/2022).

Baca juga: PKS Dinilai Bisa Bermitra dengan Nasdem Asal Anies Baswedan Diusung Jadi Capres

Dalam pandangan Ari, AHY belum memiliki pengalaman yang mumpuni untuk dicalonkan sebagai kandidat capres.

“Harus diakui ibarat kendaraan, kapasitas cc-nya Demokrat masih lumayan, tapi AHY tergolong driver yang minim pengalaman,” kata dia.

Selain itu, lanjut Ari, kedua parpol terhambat cerita di masa lalu yang kurang baik.

“Belum lagi faktor kesejarahan relasi antara kedua partai itu kurang mesra,” ucapnya.

Ari pun mengungkapkan, kedua parpol itu punya gaya politik yang berbeda.

Partai Nasdem dikenal sebagai pembawa semangat restorasi, sedangkan Partai Demokrat masih bertumpu pada arahan tokoh sentralnya yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Sehingga arus utama partai ini tidak matching,” tutur dia.

Terakhir, Ari menyatakan jika dipaksakan terbentuk, koalisi Partai Nasdem dan Partai Demokrat tidak dapat berjalan optimal.

“Jika dikawin paksakan koalisi Nasdem - Demokrat tentu sulit berjalan segendang sepenarian. AHY sepertinya enggan dijadikan tandem nomor dua sementara Nasdem juga memiliki ganjalan jika sosok yang direkomendasikan menjadi pengiring Pangeran Cikeas,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, SBY dan AHY menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/6/2022).

Dalam foto yang beredar Paloh ditemani Sekjen Partai Nasdem Jhonny G Plate dan anaknya, Prananda Surya Paloh.

Baca juga: Disambangi Para Petinggi Partai, Nasdem Jadi Pemain Kunci di 2024?

Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengungkapkan, pertemuan itu turut membahas persoalan politik jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Namun pembahasan yang terjadi masih dalam tahap awal karena merupakan pertemuan pertama.

Willy menyampaikan pihaknya pun masih menunggu hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 15-17 Juni untuk menentukan rekomendasi capres.

“Karena politik kita dinamis, tentu semua memungkinkan untuk terjadi,” tuturnya pada wartawan, Senin (6/6/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com