Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Ingatkan Kader Tak Lengah Meski PDI-P Unggul di Berbagai Survei

Kompas.com - 26/05/2022, 07:23 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengingatkan kader-kadernya agar tidak lengah dengan hasil survei sejumlah lembaga yang menempatkan PDI-P sebagai partai politik dengan elektabilitas tinggi.

"Meskipun hasil survei begitu, menempatkan PDI Perjuangan dengan elektoral tertinggi, tapi jangan menjadi pegangan utama. Karena itu bisa melemahkan daya juang kita," kata Megawati dalam acara halalbihalal PDI-P, Rabu (25/5/2022), dikutip dari siaran pers.

Megawati juga mengingatkan agar seluruh kader PDI-P untuk selalu turun ke bawah, mendengar dan menangkap aspirasi masyarakat.

Terlebih, kata dia, pada Pemilihan Umum 2024 mendatang akan semakin banyak pemilih pemula yang menggunakan hak suaranya.

Baca juga: Banjir Rob Semarang, Janji Ganjar, dan Peringatan Megawati

Megawati pun mengingatkan pengurus PDI-P di seluruh daerah untuk mempersiapkan diri karena Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan melakukan verifikasi terkait Pemilu 2024.

"Tentu kita harus dapat membuktikan bahwa kita memenuhi peraturan sebagai calon partai peserta pemilu," ujar Megawati.

Dalam kesempatan itu pula, Megawati berpesan bahwa ada tiga hal yang harus diperhatikan supaya PDI-P dapat berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.

"Yang paling penting, pertama, keyakinan kita, yang kedua niat kita, Bismillah, yang ketiga adalah kerja kita. Kalau hanya satu atau dua tidak akan mungkin bisa. Ketiganya harus kita punya. Dengan demikian saling bergotong royong," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyyanto menekankan agar kader PDI-P harus memiliki semangat juang yang tidak boleh padam.

"Karena itulah seluruh anggota dan kader partai agar tidak masuk dalam zona nyaman. Kemenangan itu diperoleh melalui perjuangan, turun ke bawah dan gerak gotong royong," kata Hasto.

Baca juga: Jokowi dan Peluangnya sebagai King Maker Pilpres 2024 Tanpa Megawati

Seperti diketahui, partai berlambang banteng itu memang kerap bercokol di posisi teratas pada beragam survei elektabilitas partai politik.

Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia, elektabilitas PDI-P pada April 2022 mencapat 23,7 persen, unggul dari Partai Gerindra di peringkat dua dengan elektabilitas 11,4 persen.

Hasil survei Media Survei Nasional (Median) pada awal Maret 2022 juga menempatkan PDI-P sebagai partai dengan elektabilitas tertinggi yakni sebesar 19,6 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com