Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Hepatitis Akut, Ahli Minta Orangtua Curigai Anak Diare, Muntah, hingga Sakit Perut

Kompas.com - 11/05/2022, 09:42 WIB
Mutia Fauzia,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gatro-hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Muzal Kadim meminta orangtua untuk mencurigai gejala awal yang bisa menjadi penanda anak tertular hepatitis akut, yakni diare, muntah, dan sakit perut.

Muzal mengatakan, meski hingga saat ini masih belum ada penelitian terkait penyebab utama penyakit hepatitis akut yang menyerang anak-anak tersebut, kemungkinan gejalanya mirip dengan penyakit yang disebabkan oleh adenovirus.

"Agak sulit membedakan. Kalau kita di lapangan ada diare, muntah, sakit perut, sementara ini curigai dulu, pastikan melalui pemeriksaan spesifik klinis dari ahli. Periksakan daripada terlambat," ujar Muzal dalam diskusi yang diadakan oleh IDAI secara daring, Selasa (10/5/2022).

Baca juga: Antisipasi Hepatitis Akut, Dinkes Kota Kediri Siapkan RS Rujukan hingga Mobil Keliling untuk Ingatkan Warga

Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) IDAI Piprim Basarah Yanuarso pun mengatakan, beberapa gejala lain yang patut dicurigai oleh para orangtua, yakni terdapat penyakit kuning dan buang air besar (BAB) berwarna pucat.

Bila ditemukan kedua hal tersebut, bisa dilakukan uji fungsi hati dengan mengecek serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT) dan serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT).

"Sampai tahap ini kami bersama Kemenkes (Kementerian Kesehatan) terus menantikan hasil invesitgasi. Tapi, yang penting melakukan surveilans kewaspadaan dini agar kasus-kasus itu bisa terjaring sedini mungkin," ujar Piprim.

"Jangan sampai sudah terlambat, full blown, hepatitis akut berat baru dirujuk sehingga hasil tidak maksimal," jelas dia.

Untuk langkah pencegahan, ia pun menekankan pentingnya edukasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta meneruskan protokol kesehatan yang selama ini diterapkan untuk mencegah Covid-19.

Baca juga: WHO Pelajari Apakah Covid-19 Punya Peran dalam Kasus Hepatitis Misterius pada Anak

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menghindari penularan lewat saluran cerna yakni dengan mengonsumsi makanan dan minuman matang.

"Hindari pencemaran makanan dan minuman, kami dari IDAI meningkatkan survailans kewaspadanaan dini untuk para anggota IDAI di mana saja di Indonesia untuk mewaspadai dan melakukan rujukan segera bila ditemukan pasien-pasien yang memenuhi kriteria," ujar Piprim.

Untuk diketahui, berdasarkan data Kemenkes, 15 kasus hepatitis akut terdeteksi di 5 provinsi di Indonesia, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Bangka Belitung.

Baca juga: Bayang-bayang Penyakit Hepatitis Akut Misterius dan Langkah Pencegahan Pemkot Bekasi

"11 orang DKI Jakarta, Sumatera Barat 1, Jawa Timur 1, Bangka Belitung 1, dan Jawa Barat 1," kata Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Kompas.com.

Nadia mengatakan, hingga saat ini, tercatat 5 orang pasien dilaporkan meninggal dunia dan sisanya dalam perawatan.

Ia mengatakan, rata-rata pasien yang terkena hepatitis akut berusia 1-6 tahun.

"Usia 1-6 tahun paling banyak," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com