Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ditutup, Kapan Tol MBZ Dibuka Lagi?

Kompas.com - 08/05/2022, 12:14 WIB
Vitorio Mantalean,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tol Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) arah Cikampek, hingga Minggu (8/5/2022) siang, masih ditutup sebagai imbas arus balik libur Lebaran 2022.

"Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) arah Cikampek ditutup sementara, gunakan jalur alternatif," tulis Jasa Marga melalui Twitter @ptjasamarga, dikutip Minggu (8/5/2022).

Penutupan sementara ini telah berlangsung sejak Sabtu kemarin.

Baca juga: UPDATE: Tol Layang MBZ Arah Jakarta Masih Ditutup

Marketing and Communication Department Head Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division, Tody Satria mengonfirmasi, tol MBZ arah Cikampek ditutup karena adanya rekayasa lalu lintas arus balik arah Jakarta.

"Karena masih diberlakukan one way dan contraflow dari arah sebaliknya," kata Tody ketika dikonfirmasi Kompas.com, Minggu.

Ia melanjutkan, penutupan ini akan terus dilakukan selama rekayasa lalu lintas ke arah Jakarta masih diterapkan.

"Jika rekayasa tersebut sudah ditutup dan dilakukan normalisasi lajur, maka akses MBZ akan dibuka kembali," jelas Tody.

Rekayasa one way sendiri diterapkan sejak Km 428 Tol Semarang ABC hingga Km 66 Tol Jakarta-Cikampek sejak pukul 09.00 WIB.

Kemudian, dari Km 66 hingga Km 48 Tol Jakarta-Cikampek, kepolisian memberikan sistem contraflow dua lajur.

Lalu, dari Km 47 hingga Km 28, kepolisian memberlakukan sistem contraflow satu lajur.

Selebihnya, hingga Gerbang Tol Halim, arus lalu lintas berjalan normal.

Baca juga: Hikayat Mudik di Indonesia...

Jasa Marga mencatat sedikitnya 60 persen atau 1,2 juta kendaraan belum kembali ke Jabotabek setelah mudik Idul Fitri 2022.

Data tersebut berdasarkan rekapitulasi selama empat hari setelah Idul Fitri, yakni 3-6 Mei 2022.

Angka tersebut merupakan angka realisasi kendaraan yang kembali ke Jabotabek via jalan tol, yang dibandingkan dengan kendaraan meninggalkan Jabotabek periode H-10 sampai dengan H1.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com