Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Terapkan "One Way" dari Puncak ke Arah Jakarta Mulai Pukul 12 Siang

Kompas.com - 03/05/2022, 13:12 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian memberlakukan sistem one way atau satu arah untuk kendaraan dari kawasan Puncak, Bogor, menuju Jakarta.

Hal tersebut diberlakukan mulai pukul 12.00 WIB.

Sebelumnya, one way diberlakukan dari arah sebaliknya, yaitu dari Jakarta menuju kawasan Puncak.

"Nanti dalam waktu jam 12.00 WIB ini kita segera akan mainkan pola one way ke arah bawah untuk melakukan pengurasan arus," kata Kasatlantas Polres Bogor AKP Dicky Pranata dalam tayangan wawancara Kompas TV, Selasa (3/5/2022).

Baca juga: 17.000 Wisatawan Tumplak di Lembang, Polisi Berlakukan Rekayasa One Way 8 Kali

Dicky mengungkapkan, pemberlakuan one way ke arah Jakarta ini dilakukan karena kepolisian mempertimbangkan kondisi situasi terkini di kawasan Puncak.

Menurutnya, kepolisian tidak bisa serta-merta menerapkan one way tanpa berkaca pada peningkatan arus kendaraan di sebuah kawasan.

"Ya, jadi memang betul kita mainkan pola one way sendiri, kita lakukan secara situasional, melihat perkembangan arus seperti apa. Jadi tidak bisa serta-merta terpatok waktu, tapi sesuai prediksi kami," jelas dia.

Lebih lanjut, Dicky membeberkan bahwa hingga pukul 12.00 WIB, total kendaraan yang masuk ke kawasan Puncak Bogor sudah mencapai 21.000.

Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah hingga sore hari.

"Siang hari ini 21.000, mungkin sampai sore bisa berkisar di 30.000-an," ucap Dicky.

Baca juga: Catat, 5 Jalur Alternatif bagi Wisatawan Hindari Kemacetan di Puncak Bogor Saat Libur Lebaran

Sebelumnya diberitakan, polisi memberlakukan rekayasa lalu lintas satu arah atau one way di Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Selasa pagi.

Sistem satu arah menuju Puncak itu difokuskan untuk mengantisipasi kepadatan arus kendaraan wisatawan di sepanjang Jalur Puncak Bogor.

"Saat ini sedang proses one way arah Puncak," kata KBO Lantas Polres Bogor Iptu Ketut Lasswarjana saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com