JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebutkan, rekayasa lalu lintas dari Km 47 Tol Jakarta-Cikampek hingga Km 414 Gerbang Tol Kalikangkung Semarang, Jawa Tengah berhasil menekan kepadatan kendaraan.
Hal tersebut disampaikan Budi saat meninjau arus mudik di Semarang, Jumat (29/4/2022).
“Di satu sisi kita bersyukur bahwa rekayasa one way dan ganjil genap berlangsung dengan baik, tetapi kita harus tetap memitigasi jika terjadi lonjakan yang lebih besar nanti,” kata Budi dalam keterangan tertulis.
Baca juga: Cegah Penumpukan Kendaraan, Menhub Minta Sistem First In First Out Diterapkan di Pelabuhan Merak
Untuk menghindari terjadinya kepadatan dan perlambatan di jalan tol, Budi mengimbau kepada masyarakat pengguna jalan tol agar tidak berhenti di bahu jalan.
“Selain mempersempit jalan, juga bahaya sekali karena bisa tertabrak. Lebih baik keluar dari tol, untuk beristirahat di kota sekitar agar tetap aman,” ungkap Budi.
Budi juga mengimbau masyarakat yang berada di rest area jalan tol untuk mengatur waktunya berada di rest area maksimal 30 menit.
Baca juga: Menhub Sediakan 686 Bus dan 64 Truk Angkut Kendaraan Pemudik
Hal tersebut ditujukan untuk memberi kesempatan kepada pengemudi lainnya yang ke rest area dan supaya tak terjadi penumpukan kendaraan.
Budi juga meminta kepada jajaran kepolisian dan pemerintah daerah untuk bersiaga menghadapi lonjakan pemudik yang mengarah ke Semarang.
“Begitu keluar tol dari Kalikangkung, pemudik akan menyebar ke beberapa daerah di Semarang seperti Kerapyak dan daerah lainnya,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Dirgakum Korlantas Polri Brigjen Pol Aan Sunanan mengatakan, rekayasa lalu lintas one way dan ganjil genap yang diterapkan mulai kemarin sore sejatinya diberlakukan sampai pukul 24.00 WIB.
Baca juga: Menhub Tegaskan Pengemudi Bus Tidak Lolos Cek Kesehatan, Tak Boleh Berangkat
Tetapi, ia mengungkapkan, penerapannya diperpanjang hingga pagi tadi karena arus lalu lintas yang masih padat dari arah Jakarta.
“Kami juga telah melakukan beberapa upaya dengan melakukan sodetan di KM 48, 53, dan 56 untuk mengurangi beban yang ada di sebelah kanan atau jalur A,” ujarnya.
Aan mengimbau agar pengendara tidak saling menyerobot lajur yang beradampak terjadinya perlambatan di jalan tol.
“Di Km 48 ketika turun dari jalur layang MBZ, banyak pengemudi yang memotong langsung ke jalur kanan untuk masuk ke jalur B agar bisa ikut one way,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.