Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Positif dan Negatif Sentralisasi

Kompas.com - 26/04/2022, 03:00 WIB
Monica Ayu Caesar Isabela

Editor

KOMPAS.com - Sentralisasi adalah pemusatan seluruh wewenang atas segala urusan mengenai pemerintahan kepada tingkat pusat.

Sistem sentralisasi banyak digunakan dalam pemerintahan lama di Indonesia yaitu sebelumnya adanya otonomi daerah.

Istilah sentralisasi sering digunakan dalam kaitannya dengan kontrol terhadap kekuasaan dan lokasi yang berpusat pada satu titik kekuasaan.

Terjadi perubahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan di era refomasi. Dari kebijakan sentralisasi pemerintahan menjadi desentralisasi pemerintahan. Saat ini, hanya beberapa urusan saja yang masih dioegang oleh pusat atau bersifat sentral, yaitu:

  • Politik luar negeri.
  • Peradilan.
  • Pertahanan dan keamanan.
  • Moneter dalam arti mencetak uang, menentukan nilai uang, dan segala hal yang berakitan.
  • Agama.

Baca juga: Haruskah Sentralisasi menjadi Pilihan dalam Tata Kelola Organisasi?

Kebijakan sentralisasi yang pernah dijalankan di Indonesia memiliki kelebihan dan kekurangan yang berdampak pada berbagai bidang kehidupan. Berikut dampak positif dan negatif sentralisasi:

Bidang Positif Negatif
Ekonomi Perekonomian lebih terarah dan teratur karena dalam sistem sentralisasi hanya pusat saja yang mengatur perekonomian. Terjadi pemusatan keuangan pada pemerintah pusat karena daerah tidak diberi kesempatan untuk mengatur kebijakan perekonomiannya.
Sosial dan Budaya

Perbedaan-perbedaan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia dapat dipersatukan karena setiap daerah tidak saling menonjolkan kebudayaan masing-masing.

Pemerintah pusat begitu dominan dalam menggerakan seluruh aktivitas negara, sehingga menghilangkan eksistensi daerah sebagai tatanan pemerintahan lokal yang memiliki keunikan dan dinamika sosial budaya sendiri.
Keamanan Keamanan lebih terjamin karena jarang terjadi konflik antardaerah yang dapat mengganggu stabilitas keamanan nasional. Organisasi kemiliteran lebih menonjol dibandingkan dengan organisasi lainnya.
Politik Pemerintah daerah tidak perlu memikirkan permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambilan pandangan dalam pengambilan keputusan karena seluruh keputusan dan kebijakan diatur seluruhnya oleh pemerintah pusat. Terjadinya kemandulan dalam diri daerah karena terus menerus bergantung pada keputusan yang diberikan oleh pusat.

 

Referensi

  • Djuyandi, Yusa. 2017. Pengantar Ilmu Politik. Depok: Rajawali Pers
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com