Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahap Pembinaan Persatuan Bangsa Indonesia

Kompas.com - 18/03/2022, 00:45 WIB
Issha Harruma,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Persatuan dan kesatuan memiliki makna bersatunya keragaman dalam masyarakat Indonesia, seperti suku, agama, ras, sosial budaya, dan ekonomi, menjadi satu keutuhan.

Persatuan dan kesatuan merupakan hal yang sangat penting bagi bangsa yang bersifat majemuk, seperti Indonesia.

Adanya persatuan dan kesatuan akan menciptakan kebersamaan dan toleransi yang dapat memunculkan keharmonisan dalam hidup berdampingan sebagai sebuah bangsa dan negara.

Baca juga: Contoh Perilaku yang Mencerminkan Rasa Persatuan dan Kesatuan

Persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia tidak muncul secara instan.

Butuh waktu yang lama dan proses yang sangat dinamis untuk menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan ini.

Setidaknya, terdapat empat tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia yang paling menonjol, yaitu:

  • Perasaan senasib,
  • Kebangkitan nasional,
  • Sumpah Pemuda,
  • Proklamasi kemerdekaan.

Berikut penjelasannya:

Perasaan Senasib

Kenyataan bahwa Indonesia pernah terjajah di masa lalu mendorong munculnya perasaan senasib pada rakyat Indonesia.

Kondisi ini memunculkan cita-cita yang sama akan masa depan yang merdeka dan bebas dari penjajah.

Perasaan senasib sebagai bangsa inilah yang kemudian meningkatkan rasa persatuan pada seluruh rakyat Indonesia untuk bangkit melawan penjajah tanpa memandang latar belakang suku, etnis, bahasa, agama, dan lain-lain.

Baca juga: Dampak Tidak Adanya Persatuan dan Kesatuan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Kebangkitan Nasional

Kebangkitan nasional menjadi momentum pergerakan perjuangan bangsa Indonesia yang mulai menyadari kondisi dan potensi sebagai suatu bangsa.

Kebangkitan nasional ditandai dengan perjuangan rakyat Indonesia yang bertujuan untuk kepentingan nasional dan bukan hanya kepentingan daerah dan kelompok masing-masing.

Munculnya kebangkitan nasional berawal dari berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908.

Setelah itu, banyak organisasi pergerakan nasional yang bermunculan, seperti Serikat Islam, Muhammadiyah, Indische Partij, dan lain-lain.

Tujuan semua organisasi ini sama, yaitu untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com