KOMPAS.com - Persatuan dan kesatuan memiliki makna bersatunya keragaman dalam masyarakat Indonesia, seperti suku, agama, ras, sosial budaya, dan ekonomi, menjadi satu keutuhan.
Persatuan dan kesatuan merupakan hal yang sangat penting bagi bangsa yang bersifat majemuk, seperti Indonesia.
Adanya persatuan dan kesatuan akan menciptakan kebersamaan dan toleransi yang dapat memunculkan keharmonisan dalam hidup berdampingan sebagai sebuah bangsa dan negara.
Baca juga: Contoh Perilaku yang Mencerminkan Rasa Persatuan dan Kesatuan
Persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia tidak muncul secara instan.
Butuh waktu yang lama dan proses yang sangat dinamis untuk menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan ini.
Setidaknya, terdapat empat tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia yang paling menonjol, yaitu:
Berikut penjelasannya:
Kenyataan bahwa Indonesia pernah terjajah di masa lalu mendorong munculnya perasaan senasib pada rakyat Indonesia.
Kondisi ini memunculkan cita-cita yang sama akan masa depan yang merdeka dan bebas dari penjajah.
Perasaan senasib sebagai bangsa inilah yang kemudian meningkatkan rasa persatuan pada seluruh rakyat Indonesia untuk bangkit melawan penjajah tanpa memandang latar belakang suku, etnis, bahasa, agama, dan lain-lain.
Baca juga: Dampak Tidak Adanya Persatuan dan Kesatuan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Kebangkitan nasional menjadi momentum pergerakan perjuangan bangsa Indonesia yang mulai menyadari kondisi dan potensi sebagai suatu bangsa.
Kebangkitan nasional ditandai dengan perjuangan rakyat Indonesia yang bertujuan untuk kepentingan nasional dan bukan hanya kepentingan daerah dan kelompok masing-masing.
Munculnya kebangkitan nasional berawal dari berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908.
Setelah itu, banyak organisasi pergerakan nasional yang bermunculan, seperti Serikat Islam, Muhammadiyah, Indische Partij, dan lain-lain.
Tujuan semua organisasi ini sama, yaitu untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.