Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Akan Ada Invasi, Dubes Rusia Sebut Ukraina seperti Saudara

Kompas.com - 18/02/2022, 15:07 WIB
Mutia Fauzia,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyumidla Vorobieva mengatakan, pemberitaan negara-negara Barat yang mewanti-wanti soal kemungkinan tindakan represif bakal diambil Rusia terhadap Ukraina tak sesuai kenyataan.

Hal ini ia ungkapkan menanggapi isu terkait kemungkinan invasi dilakukan Rusia.

“Washington dan London lebih banyak berteriak-teriak soal dugaan niatan kami untuk menyerang Ukraina dan mereka membicarakan ini setiap hari […] dan media barat juga melakukan hal yang sama,” ujar Vorobieva seperti dikutip dari Antara, Jumat (18/2/2022).

Ia mengungkapkan, pemberitaan media dan pernyataan dari negara-negara tersebut menyebabkan realitas semu yang tidak sesuai dengan yang terjadi.

Baca juga: Ketegangan Rusia-Ukraina Kembali Meningkat, Berikut Rangkuman Isu Terkininya

Selain itu, pemberitaan tersebut juga menyebabkan histeria di tengah masyarakat.

“Perdamaian sangatlah berharga dan tujuan kami satu-satunya adalah untuk menjaga perdamaian itu,” katanya.

Vorobieva pun mengatakan, masyarakat Ukraina merupakan saudara bagi Rusia.

Ia mengungapkan sejarah panjang Rusia dengan Ukraina yang sempat menjadi bagian dari negara yang sama selama ratusan tahun.

Baca juga: Rusia Usir Diplomat Bart Gorman, Pejabat AS Nomor 2 di Moskwa

"Kami melewati tahun 2014-2015 di mana kami membantu jutaan pengungsi dari Ukraina dengan pekerjaan, dana, dan rumah. Ini bukan hanya sekadar perkataan bagi kami, ini adalah kehidupan orang-orang di negara tetangga kami dan kami memiliki tanggung jawab atas mereka,” papar Vorobieva.

Di tengah ketegangan yang meningkat antara kedua negara tersebut, Dubes Rusia mengatakan bahwa masyarakatnya melihat masyarakat Ukraina sebagai saudara.

“Ayah saya pun berasal dari Ukraina, meskipun saya bukan orang Ukraina, jadi ini menunjukkan kedekatan (kedua masyarakat),” ujarnya.

Seperti diketahui, Ketegangan antara Rusia dan Ukraina meningkat ketika Moskow menempatkan sekitar 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina.

Langkah tersebut dikhawatirkan sebagai upaya Rusia untuk menginvasi Ukraina. Hal tersebut dibantah oleh Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya menuntut adanya perubahan dalam pengaturan keamanan di Eropa, yang mencakup janji bahwa Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tak akan pernah mengakui Ukraina sebagai anggota, bahwa rudal tak akan pernah dikerahkan ke dekat perbatasan Rusia, dan bahwa aliansi Barat tersebut akan mengurangi infrastruktur militer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com