Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompolnas Terima 3.701 Aduan Pelanggaran Polisi Sepanjang 2021, Reserse Terbanyak

Kompas.com - 03/12/2021, 15:41 WIB
Tsarina Maharani,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menerima 3.701 aduan soal pelanggaran anggota Polri sepanjang Januari-November 2021.

Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto mengatakan, satuan fungsi yang paling banyak dilaporkan yaiu reserse dengan 1.511 aduan. Kemudian disusul samapta sebanyak 210 aduan, profesi dan pengamanan sebanyak 68 aduan, dan lalu lintas sebanyak 16 aduan.

"Periode Januari sampai November 2021, ada 3.701 (aduan). Memang tidak semua aduan itu benar dan memenuhi unsur atau syarat, tetapi kami coba respons," kata Benny saat memberikan pengarahan dalam rapat Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) di Bali yang disiarkan secara daring, Jumat (3/12/2021).

Baca juga: Ibu 72 Tahun di Bekasi Dilaporkan 5 Anaknya ke Polisi karena Persoalan Harta Warisan

Benny memaparkan, secara terperinci, aduan di bidang reserse yang paling tinggi yaitu reserse umum sebanyak 493 kasus, reserse khusus sebanyak 54 kasus, dan reserse narkoba sebanyak 11 kasus.

Aduan di bidang reserse antara lain bertalian dengan proses penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh anggota.

"Aduan tersebut memang yang mendominasi bidang serse. Dan ini menyangkut proses penyelidikan dan penyidikan apakah ketika turun ke TKP, pemeriksaan, penahanan kemudian penyitaan, dan penggeledahan," ujarnya.

Sementara itu, secara umum, jenis pengaduan yang paling banyak yaitu pelayanan buruk sebanyak 1.412 kasus dan penyalahgunaan wewenang sebanyak 330 kasus.

Kemudian, diikuti diskriminasi sebanyak 69 kasus, korupsi sebanyak 7 kasus, dan diskresi keliru sebanyak 41 kasus.

Baca juga: Jokowi ke Polisi: Lindungi dan Bantu yang Lemah dan Terpinggirkan dalam Hukum...

"Dari aduan tersebut, saya lihat kelemahan adalah di komunikasi bagaimana penyidik berkomunikasi dengan pelapor, bagaimana penyidik komunikasi dengan tersangka atau pengacaranya ini menjadi penting," tutur Benny.

Benny menegaskan, Kompolnas berupaya merespons tiap aduan yang masuk. Kendati begitu, Kompolnas juga mewaspadai berbagai laporan yang diduga hanya demi kepentingan tertentu.

"Kami juga mewaspadai adanya motif lain di mana aduan ini semata-mata untuk mem-pressure (menekan) penyidik. Ini kami waspadai," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com