Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pemerintah Datangkan 4,8 Juta Vaksin untuk Penuhi Target Vaksinasi Akhir Tahun

Kompas.com - 22/11/2021, 15:36 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemerintah menargetkan, akhir 2021 sebanyak 70 persen penduduk Indonesia sudah divaksinasi Covid-19.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate menyebutkan, per Jumat (19/11/2021), Indonesia telah menerima kurang lebih 340 juta vaksin Covid-19.

“Semua upaya ini dilakukan pemerintah guna percepatan dan perluasan vaksinasi nasional. Setiap dukungan yang kita terima, memberikan kontribusi penting bagi ketersediaan vaksin yang akan melindungi bangsa Indonesia,” katanya, dikutip Kompas.com dari laman covid19.go.id, Senin (22/11/2021).

Sebagai informasi, pada Jumat, Indonesia menerima kedatangan vaksin tahap ke-124, yaitu 4.059.290 dosis vaksin jadi Oxford-AstraZeneca dan vaksin tahap ke-125, yaitu 800.000 dosis vaksin jadi Moderna.

Baca juga: Belajar dari Lonjakan Covid-19 Eropa, Vaksin Saja Tidak Cukup

Vaksin tahap ke-124 tersebut didapatkan pemerintah melalui pembelian langsung.

Dengan penambahan jumlah tersebut, total vaksin Covid-19 jenis Oxford-AstraZeneca yang diterima Indonesia menjadi 41,5 juta dosis dengan merek dagang Vaxzevria dan KconecaVac untuk yang dibuat di Tiongkok.

Sementara itu, vaksin tahap ke-125 merupakan donasi dari pemerintah Belanda.

“Hal ini sekaligus menunjukkan eratnya hubungan kedua negara, termasuk dalam hal penanganan pandemi,” kata Johnny.

Ia pun berpesan agar program vaksinasi dapat dipercepat dan diperluas demi mencapai target vaksinasi nasional.

Baca juga: 5,7 Juta Dosis Vaksin Pfizer Datang dalam 3 Tahap, 3,5 Juta di Antaranya Donasi AS

“Masih ada target vaksinasi 70 persen yang harus kita kejar hingga akhir tahun untuk mencapai kekebalan komunal yang merata. Ayo segerakan vaksinasi agar lebih banyak warga terlindungi,” ujar Johnny.

Ia juga mengimbau agar masyarakat selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) 6M sesuai sesuai Surat Edaran (SE) Nomor 16 Tahun 2021.

Prokes 6M yang dimaksud adalah selalu memakai masker, mencuci tangan atau membersihkan tangan dengan hand sanitizer, menjaga jarak, menjauhi dan mencegah kerumunan, serta menghindari makan bersama.

Menurutnya, perlu upaya bersama untuk menekan mobilitas selama libur akhir tahun.

Baca juga: 11 Vaksin Covid-19 Dapat Izin BPOM, Kenali Efikasi dan Efek Sampingnya

“Karena itu, kita mengimbau masyarakat untuk bijak bermobilitas. Sedapat mungkin, mari kita menahan diri tidak bepergian dulu pada akhir tahun dan tetap jaga protokol kesehatan,” pesan Johnny.

Sebagai informasi, demi menekan mobilitas masyarakat menjelang libur Natal dan Tahun Baru, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan pemangkasan cuti akhir tahun.

Selain itu, pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 pada 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com