Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Covid-19 untuk Lansia Efeknya Ringan, Aman untuk Pengidap Komorbid yang Terkontrol

Kompas.com - 11/11/2021, 19:25 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk kelompok lanjut usia (lansia) memiliki efek samping yang ringan.

Nadia mengatakan, efek samping yang paling sering dikeluhkan lansia setelah vaksinasi adalah nyeri di lokasi suntikan dan demam.

"Relatif kalau demam bisa pulih 1-2 hari. Vaksin ini sudah melalui uji klinis dan dipastikan sangat aman dan efek sampingnya kecil," kata Nadia dalam diskusi secara virtual melalui kanal YouTube FMB9ID_IKP, Kamis (11/11/2021).

Baca juga: Kemenkes Targetkan Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia Capai 50 Persen di Akhir 2021

Nadia juga mengatakan, vaksin Covid-19 perlu diberikan kepada lansia yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

Sebab, kata dia, kelompok tersebut paling terdampak bila terinfeksi Covid-19.

"Terkait efek samping itu justru vaksin Covid-19 ditujukan pada lansia dan komorbid karena itulah kelompok yang terdampak dan paling besar," ujar dia.

Baca juga: Menkes Akui Vaksinasi Covid-19 ke Lansia Sulit Dilakukan, Butuh Trik-trik Khusus

Dalam kesempatan yang sama, dokter spesialis penyakit dalam Dirga Sakti Rambe mengatakan, pada prinsipnya, lansia yang memiliki komorbid bisa divaksinasi.

Dengan catatan, penyakit yang diderita lansia tersebut dalam kondisi terkontrol.

"Penyakit kronis seperti gula, darah tinggi, kanker itu semuanya boleh divaksinasi. Asalkan penyakitnya dalam keadaan terkontrol. Artinya, pasiennya rutin berobat, rutin ke dokter dan tidak ada keluhan bermakna kemudian dokternya mengeluarkan surat rekomendasi itu penting," kata Dirga.

Baca juga: Kemenkes Berharap Penyuntikan Booster Dimulai pada 2022, Sasar Lansia

Dirga juga mengatakan, lansia yang masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri juga layak divaksinasi.

"Jadi batasan bukan usia, mau usia 90 tahun,100 tahun enggak ada masalah asalkan secara medis terkontrol, layak divaksinasi," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com