Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Sebut Rendahnya Vaksinasi Lansia-Remaja serta Hoaks Jadi Tantangan Penanganan Pandemi

Kompas.com - 04/11/2021, 17:48 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan masih ada sejumlah tantangan pemerintah dalam penanganan pandemi terkait percepatan vaksinasi Covid-19.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes sekaligus Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengatakan, salah satunya yaitu soal masih rendahnya capaian vaksinasi lansia.

“Artinya ini merupakan PR kita nih karena jumlah lansia yang divaksin di negara kita ini masih sangat kecil,” kata Nadia dalam diskusi virtual, Kamis (4/11/2021).

Baca juga: UPDATE 4 November: Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua Capai 36,82 Persen dari Target

Nadia menyebutkan, capaian vaksinasi lansia dosis pertama masih 41 persen dan dosis kedua baru 25 persen.

Selanjutnya, ia mengatakan, capaian vaksinasi terhadap remaja atau anak usia 12-17 tahun juga masih rendah.

Adapun, capaian vaksinasi remaja dosis pertama baru berkisar 18 persen dan suntikan dosis kedua sekitar 14 persen.

“Jadi ada beberapa hal terkait tentunya tantangan kita adalah bagaimana mendorong vaksinasi seperti juga pada remaja,” ujar Nadia.

Di sisi lain, Nadia menilai hoaks terkait vaksinasi juga masih menjadi tantangan yang dihadapi pemerintah.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Anak 6-11 Tahun Diperkirakan pada Awal 2022

Menurut Nadia, perlu ada langkah terkait sosialisasi dan edukasi terkait pandemi Covid-19 di Indonesia.

Ia berharap, masyarakat bisa memahami Covid-19 dan mulai mempersiapkan diri untuk bisa berdampingan dengan Covid-19.

“Mungkin ini yang harus kita terus lakukan, bagaimana sosialisasi edukasi agar pemahaman masyarakat,” ucap Nadia.

“Kita juga kemudian bisa mengiringi bagaimana nanti kita hidup berdampingan dengan Covid-19 karena kalau situasi pandemi ini sudah selesai bukan berarti kita aman dari Covid,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com