Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PPPA Sebut Perempuan Hamil dan Anak di Lapas Harus Jadi Perhatian

Kompas.com - 04/11/2021, 17:19 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, perempuan hamil dan anak yang berada dalam lembaga pemasyarakatan (lapas) harus diperhatikan.

Perhatian tersebut merupakan suatu keharusan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam rangka menyelesaikan persoalan di lapas dan rumah tahanan (rutan).

“Hal ini harus menjadi kerja kolaborasi kita dalam menyelesaikan persoalan potret kehidupan di lapas dan rutan dengan segala keterbatasannya. Ini merupakan persoalan mendasar dalam rangka perlindungan perempuan dan anak," kata Bintang di acara Nonton Bareng Film Invisible Hopes, dikutip dari siaran pers, Kamis (4/11/2021).

Baca juga: Menteri PPPA Minta Pemda Pastikan Pengasuhan Anak Ditinggal Orangtua akibat Covid-19

Beberapa persoalan mendasar tersebut, di antaranya jaminan kesehatan, sarana prasarana, sanitasi, kehidupan yang layak, hingga ibu hamil yang berhadapan dengan hukum agar bisa dipastikan anak yang dilahirkannya akan terpenuhi hak sipilnya.

Menurut dia, di situlah pentingnya koordinasi antar sektor pemerintah untuk memastikan upaya perlindungan dan pemenuhan hak perempuan dan anak dapat dipenuhi walau dalam situasi yang sulit.

"Anak-anak yang terlahir dalam lapas harus hidup sehat dan bahagia, sama seperti anak-anak lainnya,” kata dia.

Bintang mengatakan, berbagai isu kehidupan perempuan hamil di dalam lapas merupakan tanggung jawab bersama.

Mulai dari keterbatasan makanan bergizi yang dikonsumsi, masalah kesehatan janin yang mengancam keselamatan, terganggunya kesehatan anak, hingga masalah pengasuhan anak.

Oleh karena itu, Bintang pun mengapresiasi film dokumenter berjudul Invisible Hopes yang mengangkat cerita tentang sisi kehidupan perempuan hamil dan anak-anak yang terpaksa dilahirkan di dalam lapas.

Baca juga: Menteri PPPA: Pendampingan Sosial Anak Terdampak Pandemi Covid-19 Sangat Penting

Menurut dia, fakta yang tergambar dalam film tersebut menjadi catatan seluruh pemangku kepentingan untuk lebih menguatkan sinergi dalam memberikan perlindungan kepada perempuan dan memenuhi hak anak.

Lebih lanjut Sekretaris Kementerian PPPA Pribudiarta Nur Sitepu mengatakan, kehidupan perempuan hamil dan anak yang lahir di lapas merupakan isu yang masih belum banyak terlihat.

Padahal, kata dia, isu tersebut harus segera ditangani, khususnya terkait perlindungan anak.

“Kita harus sudah mulai berpikir mengenai isu kesehatan pada anak dalam lapas. Menjadi penting bagi kami, utamanya dalam hal perlindungan anak, untuk mulai memikirkan strategi jangka pendek dan jangka panjang untuk mengintervensi isu tersebut,” ucap Pribudiarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com