Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri: Arahan Presiden, Jangan Sampai Ada Ledakan Kasus Covid-19

Kompas.com - 02/11/2021, 16:51 WIB
Sania Mashabi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta semua pihak agar tidak euforia berlebihan seiring membaiknya kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia.

Tito mengingatkan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pemerintah tidak ingin ada lonjakan kasus Covid-19 pada akhir tahun 2021 ini.

"Kita tidak ingin (terjadi kembali). Arahan Bapak Presiden, beliau tidak ingin mengulangi, jangan sampai terjadi ledakan (kasus penularan Covid-19)," kata Tito dikutip dari kegerangan tertulis, Selasa (2/11/2021).

Baca juga: UPDATE 1 November: Cakupan Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua Capai 35,92 Persen

Menurut Tito, Indonesia harus mempertahankan pengendalian pandemi yang sudah berjalan dengan baik sejauh ini.

Berdasarkan keterangan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, Indonesia masuk sebagai negara risiko rendah penyebaran Covid-19 dengan kategori level 1.

"Kita adalah negara yang low, enggak banyak negara yang low, untuk sekelas Indonesia yang (memiliki) 270 juta penduduk itu bisa masuk kategori low, itu luar biasa," ujar dia.

Mantan Kapolri ini menyebut, keberhasilan itu merupakan kerja keras semua pihak yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan.

Salah satunya, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat di setiap saat.

Baca juga: Satgas Covid-19 Akui Protokol Kesehatan Pembukaan PON XX Papua Longgar, Masyarakat Euforia

 

Oleh karena itu, pelonggaran aktivitas masyarakat seiring turunnya kasus Covid-19 tak boleh disambut dengan euforia.

"Jangan sampai euforia, pelonggaran sudah dilakukan secara bertahap, jangan langsung kembali seperti tidak ada pandemi," ujar dia. 

"Ini yang perlu kita waspadai bersama dan mohon dukungan semua pihak, termasuk masyarakat, sehingga kita bisa kendalikan tanpa adanya ledakan baru," ucap dia.

Baca juga: Pemberian Vaksin Covid-19 untuk Anak 6-11 Tahun Dinilai Akan Membuat Orangtua Izinkan Anak Kembali Sekolah

Hal yang sama juga dikatakan oleh Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono.

Ia meminta masyarakat Indonesia untuk tidak larut dalam euforia penurunan kasus Covid-19 yang terjadi selama beberapa waktu terakhir.

“Walaupun sekarang sudah turun kasusnya, diingatkan masyarakat untuk tidak euforia karena di beberapa tempat sudah kami identifikasi kasusnya sudah mulai meningkat dibandingkan tempat lain,” ujar Dante di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (26/10/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com