Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Capaian Vaksinasi Lansia Minim, Anak Muda Diminta Dampingi Vaksinasi Lansia

Kompas.com - 26/10/2021, 12:24 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Lanjut usia (lansia) merupakan kelompok masyarakat yang berisiko tinggi terinfeksi Covid-19. Untuk itu, vaksinasi Covid-19 sangat diperlukan untuk membantu daya tahan tubuh mereka.

Meski demikian, terdapat sejumlah kendala vaksinasi bagi lansia. Salah satunya adalah ketiadaan pendamping untuk menemani mereka mengikuti program vaksinasi.

Selain itu, lokasi vaksinasi yang jauh, akses transportasi yang sulit, serta kekhawatiran akan keamanan dan efektivitas vaksin turut menjadi kendala bagi para lansia untuk melangsungkan vaksinasi.

Menurut data yang diperoleh dari situs vaksin.kemkes.go.id, per Selasa (26/10/2021) pukul 12.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), sudah ada sekitar 8.129.585 atau 37,72 persen lansia yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama.

Baca juga: Eks Relawan Kesehatan Cetak Sertifikat Vaksin Covid-19 Palsu, Sudah Raup Puluhan Juta Rupiah

Adapun untuk vaksinasi dosis kedua, total lansia yang mendapatkannya adalah 5.091.548 atau 23,62 persen.

Jumlah tersebut tentunya masih cukup sedikit jika dibandingkan dengan target vaksinasi lansia nasional yang mencapai 21.553.118 orang.

Untuk itu, tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 terus mengimbau para anak muda untuk membantu para lansia mendapatkan vaksin Covid-19.

Hal yang bisa dilakukan anak muda terkait hal tersebut adalah dengan mencari dan memberikan informasi vaksinasi secara tepat serta mengantar dan menemani lansia untuk mengikuti program vaksinasi.

Baca juga: 4.240.479 Kasus Covid-19 di Indonesia dan Kedatangan Vaksin AstraZeneca dari Selandia Baru

Dua langkah sederhana itu sangat membantu lansia mengurangi hambatan mereka saat mengakses program vaksinasi.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat hingga Selasa (26/10/2021) pukul 12.00 WIB, terdapat 114.347.101 masyarakat Indonesia atau sebesar 54,90 persen sudah mendapatkan vaksin dosis pertama.

Sementara itu, total sudah ada 69.130.122 orang yang mendapatkan vaksin dosis kedua. Jika dibuat dalam persentase, angka ini mencapai 33,19 persen dari target vaksinasi nasional.

Adapun target vaksinasi nasional yang dicanangkan oleh pemerintah adalah sebesar 208.265.720 orang.

Baca juga: Turis di Malioboro Jogja Bisa Vaksin dan Tes Antigen pada Akhir Pekan

Sebagai informasi, vaksinasi Covid-19 diberikan dua dosis dan penyuntikannya dilakukan sebanyak dua kali.

Hal tersebut dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.

Vaksinasi diberikan untuk seluruh lapisan masyarakat, mulai dari tenaga kesehatan (nakes), petugas publik, tenaga pendidik (tendik), lanjut usia (lansia), masyarakat rentan dan umum, hingga anak-anak.

Tim Satgas Penanganan Covid-19 sampai sekarang terus meminta masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes) meski telah selesai divaksinasi.

Baca juga: RI Terima 684.400 Dosis Vaksin AstraZeneca dari Selandia Baru

Pasalnya, selain vaksin, disiplin penerapan prokes merupakan salah satu cara ampuh untuk mencegah risiko penularan Covid-19.

Adapun prokes yang harus dipatuhi sesuai dengan Surat Edaran (SE) Nomor 16 Tahun 2021 adalah 6M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, serta menghindari makan bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com