Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: SDM Indonesia Harus Kuasai Iptek dan Inovatif

Kompas.com - 18/10/2021, 12:51 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan, sumber daya manusia (SDM) Indonesia harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta inovatif.

Hal ini disampaikan Ma'ruf dalam acara puncak peringatan hari lahir ke-6 Universitas Alma Ata, secara virtual, Senin (18/10/2021).

"Di era industri 4.0, SDM Indonesia harus menguasai iptek dan inovatif. Namun tidak kalah penting juga harus mampu bersikap tasamuh dalam kehidupan sehari-hari, yaitu mampu bertoleransi, berempati dan bersosialisasi dengan kedamaian dalam pergaulan," kata Ma'ruf.

Baca juga: Wapres Sebut Pandemi Covid-19 Momentum Torehkan Prestasi Pendidikan

Ma'ruf menekankan hal itu mengingat Indonesia merupakan bangsa yang majemuk dan memiliki berbagai macam budaya, agama, suku, serta ras.

Di sisi lain, para mahasiswa yang merupakan generasi milenial harus dididik kreatif dan inovatif serta akrab dengan teknologi informasi dan teknologi digital sejak dini.

"Suasana kampus pun harus kondusif bagi lahirnya pemikiran, konsep dan temuan serta cara-cara baru yang memberikan nilai tambah, manfaat serta maslahat lebih besar dari apa yang telah tersedia saat ini," kata dia.

Ma'ruf pun mendorong universitas untuk terus mengembangkan riset serta meningkatkan kerja sama dan kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri, lembaga riset, serta perguruan tinggi lainnya.

Baca juga: Wapres: Kerukunan Modal Utama Membangun Bangsa

Adapun saat ini pemerintah juga memiliki program prioritas untuk membangun SDM unggul yang kreatif dan adaptif, termasuk mampu menghadapi berbagai tantangan di masa depan yang akan semakin beragam.

"Oleh karena itu diperlukan iklim pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk menghasilkan generasi yang unggul dan profesional dalam iptek, riset dan inovasi, berjiwa wirausaha," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com