Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Retno Ingatkan Semua Negara GNB Masih Berutang Kemerdekaan Palestina

Kompas.com - 12/10/2021, 10:31 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi menyorot isu kemerdekaan Palestina dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan 60 Tahun Gerakan Non-Blok (GNB) di Beograd, Serbia, Senin (11/10/2021).

Retno menegaskan, semua negara anggota GNB masih berutang kepada bangsa Palestina.

"Saya sampaikan semua negara GNB masih berutang kepada rakyat Palestina yaitu kemerdekaan bangsa Palestina," kata Retno dalam pernyataan persnya secara virtual, Senin (12/10/2021).

Baca juga: Indonesia Desak Negara Anggota Gerakan Non-Blok Cari Solusi untuk Palestina

Bagi Retno, isu terkait kemerdekaan Palestina adalah bagian dari nilai dan prinsip penghormatan terhadap keadilan.

Retno berpandangan, hasil pertemuan Konferensi Asia–Afrika (KAA) tahun 1955 di Bandung, Indonesia atau Dasasila Bandung memandatkan negara GNB mendukung keadilan bagi rakyat Palestina.

Adapun, KAA di Bandung tahun 1955 merupakan awal mula dari kemunculan GNB.

"Dan Dasasila Bandung memandatkan kita untuk mendukung Palestina dalam perjuangannya mendapatkan keadilan," ujar Retno.

Baca juga: KTT Peringatan 60 Tahun GNB, Menlu RI Soroti Ketidamerataan Akses Vaksin Covid-19

Selain itu, ia mengutip pesan Presiden pertama RI yang juga salah satu pendiri GNB, Soekarno, terkait sejarah yang tidak boleh dilupakan.

"Saya sampaikan bahwa Presiden Soekarno, salah satu pendiri GNB pernah menyampaikan bahwa ‘kita tidak boleh melupakan sejarah’," ucap Retno.

Dalam peringatan pembentukan GNB ini, Retno pun meminta dukungan atas insiatif Indonesia untuk menominasikan arsip KTT GNB atau Non-Aligned Movement (NAM) ke-1 di Beograd sebagai UNESCO Memory of the World.

Baca juga: Bertemu Perwakilan Uni Eropa, Menlu Sampaikan Posisi Indonesia soal Palestina

Ia berharap semua negara GNB menjadikan cita-cita dan prinsip GNB agar bermanfaat bagi rakyat serta membangun dunia yang lebih kuat.

"Saya garisbawahi pentingnya sejarah GNB ini menjadi pengingat kita akan nilai, cita-cita dan prinsip-prinsip GNB," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Budi Djiwandono-Kaesang di Pilkada Jakarta, Dasco: Cek Ombak

Budi Djiwandono-Kaesang di Pilkada Jakarta, Dasco: Cek Ombak

Nasional
Laporan BPK 2021, Ada Masalah Data 247 Ribu Peserta Tapera Belum Mutakhir

Laporan BPK 2021, Ada Masalah Data 247 Ribu Peserta Tapera Belum Mutakhir

Nasional
Gugus Tugas Sinkronisasi Tidak Cerminkan Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Gugus Tugas Sinkronisasi Tidak Cerminkan Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Gerindra Akan Duetkan Kader dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Gerindra Akan Duetkan Kader dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Nasional
Bersinergi dengan IJN Malaysia, Holding RS BUMN Komitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan

Bersinergi dengan IJN Malaysia, Holding RS BUMN Komitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan

Nasional
Datang ke Papua, Wapres: Saya Ingin Pastikan Pembangunan Berjalan dengan Baik

Datang ke Papua, Wapres: Saya Ingin Pastikan Pembangunan Berjalan dengan Baik

Nasional
Tak Mau Asal Terima Tawaran Kelola Tambang, Muhammadiyah: Kami Ukur Kemampuan Dulu...

Tak Mau Asal Terima Tawaran Kelola Tambang, Muhammadiyah: Kami Ukur Kemampuan Dulu...

Nasional
Fraksi PDI-P Janji Bakal Kritis Sikapi Revisi UU Polri

Fraksi PDI-P Janji Bakal Kritis Sikapi Revisi UU Polri

Nasional
Muhammadiyah Tak Mau Tergesa-gesa Sikapi Izin Kelola Tambang untuk Ormas

Muhammadiyah Tak Mau Tergesa-gesa Sikapi Izin Kelola Tambang untuk Ormas

Nasional
Jokowi Resmikan Persemaian Mentawir di Kalimantan Timur

Jokowi Resmikan Persemaian Mentawir di Kalimantan Timur

Nasional
DPR Setujui Calvin Verdonk dan Jens Raven Berstatus WNI

DPR Setujui Calvin Verdonk dan Jens Raven Berstatus WNI

Nasional
Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Dinilai Kurang Inklusif ketimbang Tim Transisi Era Jokowi

Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Dinilai Kurang Inklusif ketimbang Tim Transisi Era Jokowi

Nasional
Buka Rapat Paripurna, Puan: 119 Anggota DPR Hadir, 172 Izin

Buka Rapat Paripurna, Puan: 119 Anggota DPR Hadir, 172 Izin

Nasional
Hari Ini, Polri Ekstradisi Buronan Paling Dicari di Thailand Chaowalit Thongduan

Hari Ini, Polri Ekstradisi Buronan Paling Dicari di Thailand Chaowalit Thongduan

Nasional
Jokowi Ungkap Biaya Pembangunan Kereta Cepat Lebih Murah Dibanding MRT

Jokowi Ungkap Biaya Pembangunan Kereta Cepat Lebih Murah Dibanding MRT

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com