Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nadiem Sebut PJJ Berdampak Banyak Anak Kesepian hingga Orangtua Stres

Kompas.com - 28/09/2021, 13:37 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengatakan, pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada learning loss.

Nadiem mengatakan, PJJ yang berkepanjangan juga berimplikasi pada aspek psikis dari para siswa dan orangtua.

“Banyak anak-anak kita yang kesepian, banyak anak-anak kita yang secara emosional trauma dengan situasi ini,” kata Nadiem di Talkshow – Bangkit Bareng yang disiarkan secara virtual, Selasa (28/9/2021).

Baca juga: Nadiem Tegaskan 2,8 Persen Sekolah Jadi Klaster Covid-19 Itu Data Kumulatif Selama Pandemi

Lebih lanjut, dampak PJJ yang berkepanjangan juga membuat orangtua siswa menjadi stres di rumah.

Ia mengatakan, dampak psikis akibat PJJ tersebut dapat menjadi tekanan tersendiri antara anak dan orangtua saat di rumah.

“Orangtua juga stres di rumah dan menyebabkan berbagai macam isu dan tension antara orangtua dan anak-anaknya,” ucap Nadiem.

Selain itu, situasi PJJ ini telah memperburuk kondisi ketimpangan pendidikan antar-daerah.

Sebab, menurutnya, terdapat daerah yang memiliki tingkat ekonomi tinggi sehingga mempunyai akses bagus terhadap internet, namun ada daerah yang akses internetnya buruk.

Kemudian, Eks CEO Go-Jek ini juga menilai sealama pandemi dan PJJ diterapkan, ada kemungkinan satu generasi kehilangan aktivitas pembelajarannya hampir dua tahun.

Baca juga: Nadiem Khawatir Anak-anak Makin Lama Lakukan Pembelajaran Jarak Jauh

Oleh karena itu, Nadiem mengaku dalam beberapa bulan terakhir ini merasa tergerak untuk turun langsung ke lapangan agar pelaksanaan tatap muka (PTM) dapat segera dilakukan.

Bahkan, ia juga mengaku kesal, saat dalam kunjungan kerjanya, menemukan sekolah di sejumlah daerah yang tidak memiliki koneksi internet namun masih menggelar PJJ.

“Inilah makanya pada saat ini saya sudah hampir delapan bulan terus banting-banting meja, terus pergi ke berbagai macam daerah untuk segera melaksanakan PTM,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com