JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengajak dunia bersama-sama melawan intoleransi, konflik, terorisme, dan perang.
Jokowi ingin semua negara menciptakan perdamaian dengan menghargai keberagaman serta penegakan hak-hak perempuan dan kelompok minoritas.
Hal itu Jokowi sampaikan dalam Sidang ke-76 Majelis Umum PBB secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/9/2021).
"Kita harus tetap serius melawan intoleransi, konflik, terorisme, dan perang. Perdamaian dalam keberagaman, jaminan hak perempuan, dan kelompok minoritas harus kita tegakkan," kata Jokowi.
Presiden lantas menyinggung konflik-konflik yang masih terjadi di Afghanistan, Palestina, dan Myanmar. Menurut Jokowi, persoalan tersebut harus diselesaikan bersama-sama oleh dunia.
Baca juga: Jokowi: Ekonomi Global Hanya Bisa Pulih jika Pandemi Terkendali
"Potensi praktik kekerasan dan marjinalisasi perempuan di Afghanistan, kemerdekaan Palestina yang makin jauh dari harapan, serta krisis politik di Myanmar harus jadi agenda kita bersama," ujarnya.
Terkait hal itu, kata Jokowi, para pemimpin ASEAN beberapa waktu lalu telah melakukan pertemuan di Jakarta. Pertemuan itu menghaslkan lima poin konsensus yang implemetasinya membutuhkan komitmen militer Myanmar.
Jokowi mengatakan, besar harapan masyarakat untuk mencapai perdamaian dunia. Namun demikian, cita-cita itu hanya bisa tercapai melalui langkah nyata dengan hasil yang jelas.
Dunia harus bisa menjamin semua negara terbebas dari konflik terorisme dan perang.
"Itulah kewajiban yang ada di pundak kita yang ditunggu masyarakat dunia. Itulah kewajiban kita untuk memberi harapan masa depan dunia," kata Presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.