Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran di Lapas Tangerang, Kemenkumham Fokus Penanganan Korban

Kompas.com - 09/09/2021, 19:25 WIB
Irfan Kamil,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly menegaskan, saat ini pihaknya fokus pada penanganan korban kebakaran yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas 1 Tangerang pada Rabu (8/9/2021).

Hal itu disampaikan Yasonna saat menjenguk para korban yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang.

Ia enggan menanggapi spekulasi penyebab terjadinya kebakaran yang menyebabkan puluhan narapidana meninggal dunia dan sejumlah napi harus dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Penyebab Kebakaran Lapas Tangerang Masih Diselidiki, Polisi: Jangan Berasumsi

“Kita serahkan saja ke Polri, enggak usah berspekulasi (soal penyebab kebakaran) dulu. Kemarin saja dugaan sementara (karena hubungan arus pendek) listrik,” kata Yasonna dalam siaran pers, Kamis (9/9/2021).

Yasona menjelaskan, saat ini timnya tengah bekerja maksimal untuk menghubungi keluarga korban. Untuk hal lainnya, ujar dia, Kemenkumham menunggu hasil kerja dari tim Polri.

"Saat ini kami masih menghubungi keluarga-keluarga korban dan menunggu hasil tim Inafis. Kami tidak berpikir yang lain dulu, sekarang kami konsentrasi kepada penyelesaian itu,” ucap Yasonna.

Di RSUD Tangerang, Yasonna menyempatkan berbincang dengan beberapa korban yang kondisinya cukup baik. Sementara itu di ruang perawatan lainnya, terdapat tiga orang korban dengan kondisi luka bakar yang lebih serius.

“Ada tiga (orang) sekarang yang (luka bakarnya) sedikit serius di ruang HCU (High Care Unit), karena luka bakarnya sangat luas, ada yang 80 persen, ada yang 98 persen,” ujar Yasonna.

“Kita berdoa agar bisa melewati masa-masa kritis sekarang ini,” ucap dia.

Pada kesempatan itu, Menkumham juga memberikan santunan terhadap perwakilan dari tiga keluarga korban.

Baca juga: 7 Napi Korban Kebakaran Lapas Tangerang Dirawat di RS, 4 Orang Jalani Operasi Hari Ini

Santunan itu, diberikan kepada anak dari korban, istri korban, serta paman dari korban yang meninggal dunia.

"Kami beri santunan. Semua biaya pemulasaran, biaya pemakaman, biaya pengurusan jenazah, kami yang mengurus. Keluarga (korban) nanti akan kita koordinasikan. Karena identitasnya sudah kita ketahui, jadi tidak perlu ke Inafis," ucap Yasonna.

"Kita berdoa agar saudara-saudara kita yang kondisinya sekarang sedang sakit, apalagi yang di HCU ini, bisa cepat sembuh kembali," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com