Hal itu disampaikan Yasonna saat menjenguk para korban yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang.
Ia enggan menanggapi spekulasi penyebab terjadinya kebakaran yang menyebabkan puluhan narapidana meninggal dunia dan sejumlah napi harus dirawat di rumah sakit.
“Kita serahkan saja ke Polri, enggak usah berspekulasi (soal penyebab kebakaran) dulu. Kemarin saja dugaan sementara (karena hubungan arus pendek) listrik,” kata Yasonna dalam siaran pers, Kamis (9/9/2021).
Yasona menjelaskan, saat ini timnya tengah bekerja maksimal untuk menghubungi keluarga korban. Untuk hal lainnya, ujar dia, Kemenkumham menunggu hasil kerja dari tim Polri.
"Saat ini kami masih menghubungi keluarga-keluarga korban dan menunggu hasil tim Inafis. Kami tidak berpikir yang lain dulu, sekarang kami konsentrasi kepada penyelesaian itu,” ucap Yasonna.
Di RSUD Tangerang, Yasonna menyempatkan berbincang dengan beberapa korban yang kondisinya cukup baik. Sementara itu di ruang perawatan lainnya, terdapat tiga orang korban dengan kondisi luka bakar yang lebih serius.
“Ada tiga (orang) sekarang yang (luka bakarnya) sedikit serius di ruang HCU (High Care Unit), karena luka bakarnya sangat luas, ada yang 80 persen, ada yang 98 persen,” ujar Yasonna.
“Kita berdoa agar bisa melewati masa-masa kritis sekarang ini,” ucap dia.
Pada kesempatan itu, Menkumham juga memberikan santunan terhadap perwakilan dari tiga keluarga korban.
Santunan itu, diberikan kepada anak dari korban, istri korban, serta paman dari korban yang meninggal dunia.
"Kami beri santunan. Semua biaya pemulasaran, biaya pemakaman, biaya pengurusan jenazah, kami yang mengurus. Keluarga (korban) nanti akan kita koordinasikan. Karena identitasnya sudah kita ketahui, jadi tidak perlu ke Inafis," ucap Yasonna.
"Kita berdoa agar saudara-saudara kita yang kondisinya sekarang sedang sakit, apalagi yang di HCU ini, bisa cepat sembuh kembali," tutur dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/09/09/19254841/kebakaran-di-lapas-tangerang-kemenkumham-fokus-penanganan-korban