Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

76 Tahun Kemerdekaan, Megawati: Jangan Terlena, Kalau Bisa Ribuan Tahun Berdiri

Kompas.com - 17/08/2021, 09:53 WIB
Ardito Ramadhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri mengajak seluruh bangsa Indonesia, terutama generasi muda, untuk menatap masa depan dengan gagah berani disertai dengan kepintaran untuk terus membangun Indonesia.

Megawati mengatakan, bangsa Indonesia tidak boleh terlena dengan usia kemerdekaan Republik Indonesia yang menginjak usia 76 tahun pada tahun ini karena Indonesia mesti berdiri selama ribuan tahun.

"Semangat itu harus seperti api nan tak kunjung padam, kita jangan terlena, kita baru berumur 76 tahun, kita inginnya kalau bisa ribuan tahun berdiri," kata Megawati dalam sebuah video yang ditayangkan jelang Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdeakaan RI, Selasa (17/8/2021).

Baca juga: Ingin Populerkan Kembali Sebutan Bung, Megawati Sebut Presiden Bung Jokowi

Dalam kesempatan itu, Megawati juga berpesan kepada generasi muda untuk tidak meninggalkan sejarah agar bangsa Indonesia tetap mengetahui asal-usulnya.

Ketua umum PDI-P itu menambahkan, Megawati mengatakan, kemerdekaan Indonesia semestinya tidak diperingati secara seremonial saja tetapi juga mendalami pengorbanan untuk memerdekakan Indonesia.

"Rasa kemerdekaan itu memang bukan hanya seremonial saja tapi harus didalami di dalam sebuah cita-cita ke depan bahwa begitu besar pengorbanan kita, karena apa arti merdeka itu, sebetulnya karena kita ingin mandiri," kata Megawati.

Upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan dalam memperingati HUT ke-76 RepubIik Indonesia akan digelar di Istana Merdeka, Kamis (17/8/2021) pukul 09.00 WIB.

Oleh karena masih situasi pandemi, upacara digelar dengan sangat terbatas dan menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus corona.

Baca juga: LIVE STREAMING: Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi di Istana

Menurut Menteri Sekretaris Negara Pratikno, masyarakat pun dapat mengikuti jalannya upacara secara virtual.

"Pemerintah masih menjalankan upacara digelar secara minimalis, juga sesuai protokol kesehatan ketat dan masyarakat berpartisipasi secara daring," kata Pratikno dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (30/7/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Nasional
Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Nasional
Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Nasional
Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Nasional
KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

Nasional
Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Nasional
Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Nasional
Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Nasional
Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Nasional
Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Nasional
Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com