Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Terima 5 Juta Dosis Vaksin Sinovac dalam Bentuk Jadi

Kompas.com - 16/08/2021, 13:27 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia kembali menerima 5 juta dosis vaksin Covid-19, pada Senin (16/7/2021).

Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI, Mayjen Syafruddin mengatakan, seluruh vaksin tersebut merupakan produksi Sinovac dalam bentuk jadi.

"Sehingga total jumlah vaksin yang datang ke Indonesia menjadi sekitar 190 juta dosis, baik dalam bentuk bulk (bahan baku) maupun vaksin jadi," kata Syafruddin, dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (16/8/2021).

Baca juga: Terima 5 Juta Dosis Sinovac, Stok Vaksin RI Capai 185 Juta

Syafruddin mengatakan, TNI mendapatkan mandat dari Presiden Joko Widodo untuk mendukung penanganan Covid-19, salah satunya menggelar vaksinasi.

Menurutnya, fasilitas kesehatan milik TNI di 803 rumah sakit telah berkoordinasi dengan fasilitas kesehatan tingkat pertama di seluruh Indonesia terkait pelaksanaan vaksinasi.

TNI mengerahkan 10.867 vaksinator dan bekerja sama dengan pihak swasta. Saat ini tercatat 8.489.210 orang telah menerima vaksin dosis pertama dan 1.346.404 orang disuntik dosis kedua dalam pelaksanaan vaksinasi yang digelar TNI.

"Hingga hari ini lebih dari 53 juta orang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama, itu artinya sekitar 25 persen dari target atau sasaran vaksinasi yang berjumlah 208 juta penduduk Indonesia untuk bisa membangun herd immunity," ucapnya.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Ibu Hamil Dimulai 2 Agustus, Gunakan Vaksin Pfizer, Moderna, dan Sinovac

Lebih lanjut, Syafruddin mengimbau agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan, meski sudah divaksin..

"Terutama memakai masker dan mematuhi aturan pembatasan mobilitas yang ditetapkan pemerintah," tutur dia.

Kemudian, Syafruddin juga menekankan, kedatangan 5 juta vaksin Sinovac ini menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan stok vaksin dalam negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com