Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE 15 Agustus: Sebaran 20.813 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi di Jateng

Kompas.com - 15/08/2021, 18:10 WIB
Tsarina Maharani,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melaporkan penambahan 20.813 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Penambahan kasus baru itu tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Dengan penambahan itu, hingga Minggu (15/8/2021), total kasus Covid-19 di Tanah Air berjumlah 3.854.354.

Menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, penambahan tertinggi ada di Jawa Tengah sebanyak 4.144 kasus. Kemudian, disusul Jawa Timur dengan 1.725 kasus dan Jawa Barat dengan 1.299 kasus.

Sementara itu, secara kumulatif, kasus sembuh Covid-19 bertambah 30.361, sehingga jumlahnya menjadi 3.351.959.

Baca juga: UPDATE 15 Agustus: Tambah 30.361 Kasus Sembuh Covid-19 Jadi 3.351.959

Kemudian, ada penambahan 1.222 kasus kematian akibat Covid-19. Dengan demikian, pasien Covid-19 meninggal dunia jadi 117.588 orang.

Berikut ini sebaran penambahan kasus baru Covid-19 pada hari ini.

1. Jawa Tengah: 4.144
2. Jawa Timur: 1.725
3. Jawa Barat: 1.299
4. Sumatera Utara: 1.246
5. DKI Jakarta: 1.182

6. Bali: 1.071
7. Riau: 936
8. DI Yogyakarta: 933
9. Kalimantan Timur: 776
10. Sulawesi Tengah: 674

11. Sulawesi Selatan: 641
12. Kalimantan Selatan: 616
13. Sumatera Barat: 562
14. NTT: 498
15. Kalimantan Tengah: 482

16. Kalimantan Utara: 419
17. Banten: 406
18. Lampung: 382
19. Jambi: 376
20. Kalimantan Barat: 334

21. Bangka Belitung: 311
22. Aceh: 310
23. Sulawesi Utara: 233
24. Kepulauan Riau: 212
25. Sumatera Selatan: 211

26. NTB: 207
27. Papua: 152
28. Sulawesi Tenggara: 136
29. Sulawesi Barat: 100
30. Bengkulu: 77

31. Gorontalo: 76
32. Papua Barat: 68
33. Maluku Utara: 14
34. Maluku: 4

Total: 20.813

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com