Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Tahunan MPR Hanya Akan Dihadiri 60 Orang

Kompas.com - 10/08/2021, 17:15 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Tahun 2021 yang digelar pada Senin (16/8/2021) pekan depan hanya akan dihadiri secara fisik oleh 60 orang.

Hal itu disebabkan sidang tahunan kali ini masih digelar di tengah situasi pandemi Covid-19 serta Pemberlakuan Pemabatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Acara akan dihadiri hanya 60 orang dengan protokol kesehatan yang sangat ketat PCR (polymerase chain reaction) dan selebihnya 900 sekian itu melalui virtual dan streaming," kata Ketua MPR Bambang Soesatyo, Selasa (10/8/2021), dikutip dari Tribunnews.com.

Bambang menuturkan, 60 undangan yang akan hadir secara fisik itu antara lain Presiden dan Wakil Presiden, para menteri koordinator, Menteri Sekretaris Negara, dan Sekretaris Kabinet.

Baca juga: Sidang Tahunan 2021 Akan Digelar Ekstra Minimalis

Kemudian, Panglima TNI, Kapolri, pimpinan MPR, pimpnan DPR, pimpinan DPD, serta pimpinan fraksi-fraksi.

Selain dihadiri secara terbatas, sidang tahunan kali ini juga mengalami penyesuaian lain yakni mempersingkat waktu pidato pimpinan MPR, DPR, DPD, dan pidato kenegaraan presiden.

"Dan diharapkan jam 12 siang sudah selesai," ucap Bamsoet, sapaan akrab Bambang.

Politikus Partai Golkar itu menambahkan, pihaknya juga tengah menyiapkan peringatan Hari Konstitusi dan Hari Lahir MPR yang akan dilaksanakan pada Rabu (18/8/2021).

"HUT MPR pada tanggal 18 Agustus dan diharapkan kehadiran Bapak Presiden pada tanggal 18 Agustus," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Sidang Tahunan MPR RI Hanya Akan Dihadiri 60 Orang secara Fisik" 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com