Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Soroti Kapasistas Testing Selama PPKM yang Masih Rendah

Kompas.com - 07/08/2021, 16:53 WIB
Ardito Ramadhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman menilai, kapasitas pengetesan atau testing Covid-19 di Indonesia selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih rendah.

Menurut Dicky, hal itu tercermin dari tingginya angka positivity rate yang belum mencapai target, yakni di bawah 10 persen.

"Selama PPKM ini kita belum bisa mencapai tes positivity rate yang di bawah 10 persen seperti yang ditargetkan, dan itu tentu amat sangat disayangkan. Karena apa, karena yang ditargetkan kapasitas testing-nya pun tidak terpenuhi, selama hampir lebih sebulan belakangan ini," kata Dicky dalam acara diskusi yang ditayangkan akun YouTube Iluni UI, Sabtu (7/8/2021).

Baca juga: UPDATE: 237.556 Spesimen Covid-19 Diperiksa dalam Sehari, Positivity Rate Versi PCR 42,93 Persen

Padahal, kata Dicky, testing Covid-19 sangat penting dilakukan untuk memetakan sejumlah indikator seperti positivity rate; kualitas testing, tracing, dan treatment; serta laju penyebaran Covid-19.

Berdasarkan perhitungannya, ia memprediksi setidaknya ada 1 juta kasus Covid-19 yang tidak terdeteksi selama masa masa PPKM.

"Ada potensi banyak sekali kasus, bahkan kalau dari sini saja kita bisa lihat ada potensi satu juta kasus infeksi yang tidak terdeteksi selama masa PPKM," ujar Dicky.

Dicky melanjutkan, banyaknya kasus infeksi Covid-19 di masyarakat yang tidak terdeteksi dapat berdampak pada semakin bertambahnya kasus-kasus baru karena mereka yang terinfeksi tidak diisolasi atau dikarantina.

"Artinya tidak bisa kita isolasi karantina, itu yang menyebabkan tingkat pertumbuhan eksponensial dari Covid ini makin sulit untuk kita putuskan," ujar Dicky.

Baca juga: Pimpinan Komisi IX DPR Nilai Pemda Belum Seirama dengan Pemerintah Pusat soal Penanganan Covid-19

Oleh sebab itu, Dicky mengingatkan pemerintah akan pentingnya keterbukaan soal data dalam upaya menanggulangi pandemi Covid-19.

"Keberhasilan pengendalian pandemi itu dimulai dari keterbukaan, keterbukaan dari awal, keterbukaan dalam hal terutama data dan juga kejelasan informasi dan juga strategi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com