JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meminta Babinsa dan Bhabinkamtibmas melakukan tracing atau pelacakan terhadap 15 orang sekaligus apabila terdapat kasus baru positif Covid-19.
Hal itu disampaikan Hadi saat meninjau tempat isolasi terpusat di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (25/7/2021).
"Jika ada kasus konfirmasi positif, untuk segera dilakukan tracing sebanyak 15 orang yang melakukan kontak erat," ujar Hadi, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (26/7/2021).
Baca juga: Kemenkes Minta Pemerintah Daerah Tingkatkan Testing dan Tracing
Apabila hasil pelacakan tersebut menemukan adanya seseorang yang reaktif, Hadi meminta orang tersebut ditempatkan di tempat isolasi terpusat.
"Dari hasil tracing tersebut, bila ada yang dinyatakan reaktif maka segera dilaksanakan isolsai terpusat atau karantina," katanya.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) tersebut mengatakan, TNI-Polri mendapat tugas untuk melaksanakan pendampingan dalam rangka tracing kontak erat.
Sebab, evaluasi pelaksanaan tracing sejauh ini dinilai masih kurang.
"Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan tracing kontrak erat, pelaksanaannya akan dibantu oleh TNI-Polri sampai ke wilayah perkampungan atau pedesaan," ucap Hadi.
Diketahui, hingga Minggu (25/7/2021), kasus positif Covid-19 di Tanah Air mencapai 3.166.505 kasus. Sedangkan, angka kesembuhan sebanyak 2.509.318 dan angka kematian mencapai 83.279.
Baca juga: Jumlah Tes Anjlok, Kemenkes Sebut Banyak Petugas Terpapar Covid-19 dan Tracing Belum Optimal
Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, banyaknya petugas yang terpapar Covid-19 menyebabkan penurunan jumlah pemeriksaan atau testing.
Ia membantah penurunan testing Covid-19 sebagai upaya untuk melakukan pelonggaran PPKM level 4.
"Tidak benar seperti itu, mengapa kok ada dugaan seperti itu, SDM atau petugas testing banyak yang positif sehingga pemeriksaan tidak bisa dalam satu hari dilaporkan," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/7/2021).
"Kedua, kasus Covid-19 turun di beberapa daerah dan kegiatan tracing yang belum optimal," sambungnya.
Nadia juga mengatakan, masih banyak pasien Covid-19 yang belum terdeteksi terutama pasien yang tanpa gejala, sehingga proses testing dan pelacakan di daerah tidak memenuhi target.
"Bisa saja kan kalau OTG tidak datang ke faskes dan target testing belum terpenuhi oleh kabupaten/kota," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.