JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, kapasitas rumah sakit sebesar apapun tidak akan cukup apabila orang yang terpapar Covid-19 terus bertambah.
Ia menegaskan, pembatasan mobilitas penduduk di sisi hulu merupakan kunci untuk menekan laju penularan Covid-19 agar tidak membenani kerja rumah sakit di sisi hilir.
"Selama kegiatan di hulunya tidak dibatasi, mobilitasnya tidak direm, pergerakannya tidak dikurangi, seberapa pun kita tambah kapasitas rumah sakitnya, dokternya, obatnya, oksigennya, enggak akan pernah cukup," kata Budi dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Selasa (13/7/2021).
Baca juga: Ini Strategi Jawa Barat Turunkan BOR Rumah Sakit 3 Persen
Budi menjelaskan, dari total sekitar 400.000 tempat tidur yang tersebar se-Indonesia, pemerintah telah mengalokasikan 30 persen atau sekitar 120.000 tempat tidur khusus untuk pasien Covid-19.
Ia memaparkan, jumlah tempat tidur khusus pasien Covid-19 yang telah terisi melonjak drastis dari sekitar 23.000 tempat tidur sebelum Lebaran menjadi sekitar 90.000 tempat tidur.
"Sebelum Lebaran, kalau Bapak Ibu liat, yang diisi cuma 23.000, jadi kita masih punya room cukup banyak. Akan tetapi, dalam enam sampai tujuh minggu terakhir, angka 23.000 itu sekarang sudah naik ke 90.000," ujar Budi.
Baca juga: Panglima TNI Sidak Kesiapan Rumah Sakit Lapangan TNI AD untuk Tempat Perawatan Pasien Covid-19
Budi mengatakan, pemerintah secara bertahap memang terus meningkatkan alokasi tempat tidur khusus pasien Covid-19 hingga mencapai kapasitas maksimal sekitar 120.000 tempat tidur.
"Tetapi di atas 120.000 posisi kita akan sulit karena itu udah 30 persen dari kapasitas rumah seluruh Indonesia," kata dia.
Oleh karena itu, ia kembali menegaskan pentingnya untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan serta membatasi mobilitas dengan berdiam di rumah.
"Karena kalau tidak, kasihan teman-teman yang di rumah sakit, kasihan para dokter, kasihan para nakes yang nanti akan menerima gelombang pasien yang akan masuk," kata Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.