Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koopsgabssus TNI Tembak Dua Anggota Kelompok Teroris MIT Saat Penyergapan

Kompas.com - 11/07/2021, 20:38 WIB
Irfan Kamil,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Prajurit TNI dari Komando Operasi Gabungan Khusus (Koopsgabssus) Tricakti menembak dua anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.

Peristiwa tersebut terjadi saat penyergapan di Pegunungan Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parimo, Provinsi Sulteng, Minggu (11/7/2021).

Panglima Koopsgabssus Tricakti Mayjen Richard Tampubolon mengatakan, tim Tricakti yang dipimpin Lettu Inf David Manurung dari satuan Kopassus, berhasil menyusup ke lokasi kamp persembunyian MIT.

Baca juga: Detik-detik Satgas Madago Raya Sergap Kelompok MIT Pimpinan Qatar, 2 Orang Tewas Ditembak

Penyusupan itu dilakukan oleh unit kecil dengan kekuatan berjumlah lima orang. Mereka melewati medan yang sulit dan hutan lebat.

“Tim Tricakti berhasil mendekati camp kelompok teroris MIT secara senyap dan penuh kerahasiaan," kata Richard, dalam keterangan tertulis, Minggu.

"Bahkan seluruh anggota tim harus merayap ke sasaran sejauh 500 meter sejak pukul 22.00 WITA tadi malam sampai dengan penyergapan pukul 03.00 WITA,” ujar dia.

Tim Tricakti berhasil melacak jejak yang ditinggalkan kelompok MIT sampai pada titik aman untuk melakukan penyergapan.

Richard menjelaskan, sekitar jarak 5 meter dari posisi pengintaian Tricakti, terlihat kamp teroris MIT samar akibat kondisi cuaca gelap yang disertai hujan.

Situasi saat itu, kata dia, lima teroris MIT Poso sedang beristirahat.

Setelah diyakini benar, Lettu Inf David Manurung langsung memberikan perintah untuk membuka tembakan guna melumpuhkan kelompok MIT tersebut.

“Dalam peristiwa penyergapan pagi ini ada sekitar lima orang kelompok teroris MIT sedang beristirahat, dengan tewasnya dua orang tersebut (Rukli dan Ahmad Panjang) diduga ada juga yang melarikan diri,” ujar Richard.

Baca juga: Satgas Madago Raya Temukan Pondok yang Diduga Tempat Persembunyian Kelompok MIT

Richard meyakini bahwa ada yang terluka dari tiga orang yang melarikan diri. Hal itu dia yakini dari bekas ceceran darah yang terlihat di sekitar TKP.

Ia pun memohon doa untuk tim di lapangan serta seluruh prajurit TNI dan Polri yang saat ini masih terus berupaya keras melaksanakan pengejaran.

“Saat ini juga sedang menunggu evakuasi udara oleh Pilot Tempur Helly Caracal TNI AU, namun hingga saat ini evakuasi masih terhalang cuaca yang berkabut di lapangan serta medan dengan vegetasi lebat dan tertutup sehingga menyulitkan proses evakuasi,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com