Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Kirim 256 Tabung Oksigen dan 200 Ventilator ke Indonesia, Tiba Hari Ini

Kompas.com - 09/07/2021, 12:38 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia mendapat bantuan alat-alat kesehatan dari Singapura yang tiba pada Jumat (9/7/2021).

Dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), bantuan tersebut berupa 200 ventilator, 256 tabung oksigen kosong kapasitas 50 liter, masker, sarung tangan, alat pelindung diri (APD), tutup kepala, dan alat kesehatan lainnya.

"Dukungan tersebut dikirim melalui jalur udara dan akan terdapat beberapa dukungan yang akan dikirim melalui jalur laut," demikian keterangan yang tertulis, dikutip Kamis.

Baca juga: Beli 10.000 Unit Oksigen Konsentrator dari Singapura, Luhut: Hari ini Datang 30

Kedatangan alat-alat bantuan tersebut bersamaan dengan pembelian alat kesehatan lainnya dari Singapura yang dilakukan Indonesia.

Beberapa alat yang dibeli secara mandiri oleh pemerintah itu adalah 10.000 unit oxygen concentrator. Sebanyak 30 unit oxygen concentrator telah tiba di Tanah Air.

Selain dari Singapura, pada hari yang sama juga Indonesia akan kedatangan bantuan dari Australia.

Bantuan dari Australia adalah berupa 1.000 buah ventilator atau alat bantu napas.

Dukungan kerja sama dari negara lain juga ditawarkan kepada Indonesia, antara lain dari Amerika Serikat, Belanda, Australia, Jepang, Inggris, Singapura, UAE, India, dan China. 

"Dukungan kerja sama yang ditawarkan antara lain berupa vaksin, obat-obatan maupun alat kesehatan lainnya. Indonesia mengapresiasi tawaran dukungan kerja sama tersebut," demikian bunyi keterangan tersebut.

Baca juga: Australia Beri Bantuan Oksigen, Ventilator, hingga Vaksin AstraZeneca ke Indonesia

Dalam beberapa kesempatan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, kerja sama dan kolaborasi merupaka prinsip yang terus dikedepankan dunia.

"Hal tersebut bertujuan agar dunia dapat segera keluar dari pandemi bersama," ujar dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah telah berkomunikasi dengan Singapura hingga China untuk meminta bantuan terkait penanganan pandemi Covid-19.

Hal itu merespons tingginya lonjakan kasus virus corona di Indonesia beberapa waktu terakhir.

"Kalau ada yang bilang tadi perlu bantuan dari luar kita juga sudah komunikasi dengan Singapura, kita komunikasi juga dengan Tiongkok dan komunikasi juga dengan sumber-sumber lain," kata Luhut dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (6/7/2021).

Namun, saat itu Luhut belum menjelaskan secara detail bagaimana bantuan yang dimaksud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com