JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemeriksaan atau testing Covid-19 di Jawa dan Bali saat ini baru mencapai 38 persen dari yang ditargetkan pemerintah.
Adapun target testing pemerintah untuk Jawa dan Bali adalah sebesar 324.000 tes setiap harinya.
"Testing Covid-19 di Jawa dan Bali hingga saat ini masih sebesar 38 persen dari jumlah yang ditargetkan untuk testing di Jawa-Bali setiap harinya, yakni sebanyak 324.000 tes," ujar Nadia dalam sesi konferensi pers virtual PPKM darurat pada Rabu (7/7/2021).
Selain itu, pelacakan kontak erat pasien Covid-19 yang dilakukan di tingkat provinsi di kedua pulau pun masih sangat rendah.
Nadia menyebutkan, pelacakan masih jauh dari target yang diharpakan yakni sekurang-kurangnya 15 kontak erat per kasus.
"Masih jauh dari target yang diharpakan yakni sekurang-kurangnya 15 kontak erat per kasus," kata Nadia.
Meski demikian, dia mengungkapkan saat ini pemerintah mendorong pelaksanaan pemeriksaan Covid-19 yang semakin diperbanyak.
Sehingga, ada kemungkinan laporan kasus Covid-19 terus meningkat dalam beberapa hari ke depan.
Menurut Nadia, penemuan kasus positif yang diikuti isolasi, ditindaklanjuti pelacakan dan penelusuran kontak erat merupakan upaya dalam memutus rantai penularan Covid-19.
Sementara itu, pemerintah melaporkan penambahan 34.101 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Penambahan kasus baru itu tersebar di 34 provinsi.
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta Tembus 100.000, Ini Pesan Wagub DKI untuk Warga
Maka, hingga Rabu (7/7/2021), total pasien Covid-19 di Tanah Air berjumlah 2.379.397 orang.
Menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, penambahan tertinggi ada di DKI Jakarta sebanyak 9.366 kasus, disusul Jawa Barat dengan 8.591 kasus dan Jawa Tengah dengan 3.823 kasus.