Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Minta Seluruh Produksi Tabung Oksigen Dialihkan ke Sektor Medis

Kompas.com - 05/07/2021, 18:34 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) yang juga Koordinator PPKM Darurat Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar produksi tabung oksigen diprioritaskan bagi kepentingan medis.

Hal ini demi mencegah terjadinya kekurangan persediaan tabung oksigen untuk pasien Covid-19.

"Koordinator PPKM Darurat meminta agar 100 persen produksi oksigen diperuntukkan untuk kepentingan medis terlebih dahulu. Ini artinya seluruh alokasi industri harus dialihkan ke sektor medis," kata Juru Bicara Menko Marves, Jodi Mahardi, dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (5/7/2021).

Terkait rencana tersebut, kata Jodi, Luhut telah meminta Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bekerja sama.

Bersamaan dengan itu, Jodi mengingatkan masyarakat agar tak menimbun tabung oksigen atau obat-obatan dan alat kesehatan lainnya.

Baca juga: Pasokan Oksigen untuk RS Rujukan Covid-19 di Jatim Disebut Aman

Ia mewanti-wanti bahwa hukum akan bertindak bagi siapa pun yang kedapatan menimbun kebutuhan penanganan Covid-19.

"Hukum akan bertindak, pemda akan membentuk Satgas khusus untuk memastikan ketersediaan oksigen obat dan alat kesehatan. Polri akan menindak tegas para spekulan penimbun tabung oksigen," ujarnya.

Jodi pun mengimbau masyarakat untuk melapor ke Satgas atau pihak berwajib jika menemukan penimbun tabung oksigen dan obat-obatan lainnya atau menjual alat kesehatan di atas harga yang sudah ditetapkan.

"Mereka yang menari di atas duka kita adalah penjahat kemanusiaan," kata dia.

Sebelumnya Kementerian Kesehatan juga telah menyampaikan imbauan serupa. Hal itu karena ketersediaan tabung oksigen yang mulai menipis di sejumlah rumah sakit di Tanah Air.

"Ini kami meminta masyarakat tidak stok oksigen," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada Kompas.com, Minggu (4/7/2021).

Baca juga: Satgas Covid-19 Minta Warga Tak Borong Tabung Oksigen untuk Persediaan

Sementara, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan tabung oksigen untuk perawatan Covid-19.

Jika tabung oksigen digunakan terlalu lama tanpa pengawasan petugas medis, hal itu bisa berbahaya.

Wiku mengatakan, saat ini tabung oksigen saat sangat diperlukan untuk merawat pasien Covid-19 dengan gejala sedang-berat di rumah sakit.

Tak hanya itu, penderita penyakit kronis lain seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) berat juga membutuhkan suplai oksigen untuk bertahan hidup.

Oleh karenanya, Wiku meminta masyarakat tak menimbun tabung oksigen di rumah.

"Saya meminta kepada masyarakat yang sedang melakukan isolasi mandiri agar tidak berbondong-bondong membeli tabung oksigen untuk menjadi persediaan di rumah karena hal ini dapat menghambat ketersediaan oksigen yang dibutuhkan rumah sakit," kata Wiku saat dihubungi, Senin (5/7/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com