Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Munas Kadin Digelar di Zona Oranye, Pemerintah Dinilai Inkonsisten

Kompas.com - 30/06/2021, 16:28 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah mengkritik pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yang diselenggarakan di Kendari, Sulawesi Tenggara pada 30 Juni - 2 Juli 2021.

Trubus menilai pemerintah inskonsisten karena mengizinkan penyelenggaraan Munas Kadin di tengah tingginya lonjakan kasus Covid-19.

“Inkonsistensi sikap pemerintah dalam hal penyelenggaraan Munas Kadin,” kata Trubus saat dihubungi Kompas.com, Rabu (30/6/2021).

Baca juga: Munas Kadin yang Tetap Digelar, Meski Kendari Zona Oranye Covid-19...

Seharusnya, kata Trubus, pemerintah meminta Kadin menunda acara tersebut hingga kondisi Covid-19 landai di Tanah Air.

Sebab, meski Kendari masuk katagori oranye namun dapat berubah menjadi zona merah dalam waktu dekat.

“Karena harusnya pemerintah itu kalau harusnya konsisten itu kan harusnya, satu, paling tidak menunda acara itu sampai kondisi Covid-19 itu melandai paling tidak” kata dia.

Ia juga sangat menyayangkan sikap pemerintah yang gegabah karena memberikan izin penyelenggaraan Munas Kadin di Kendari.

Pasalnya, Trubus menilai penyelenggara Munas Kadin dan pemerintah yang memberikan izin lebih menggunakan ego daripada memahami situasi kebatinan pandemi Covid-19.

“Ini kan berarti dia tidak memehami suasana kebatinan kita sendiri lagi perang melawan Covid, dengan egonya, in ikan egosi namanya, menyatakan seolah-olah itu tidak terjadi apa-apa dan sekarang pertanyannya, apakah dia menjamin tdk akan terjadi penuaran di sana.

“Meskipun daerah oranye bisa jadi dalam tempo sesingkat-singkatnya manjadi merah membara gitu,” ucap dia.

Selain itu, Trubus juga menyoroti kemungkinan adanya potensi kerumunan saat Presiden Joko Widodo menghadiri kegiatan tersebut.

Baca juga: Digelar di Tengah Pandemi, Munas Kadin di Kendari Disebut Akan Dihadiri Jokowi

Menurut dia, tidak dipungkiri sosok Presiden Jokowi dapat membuat antusias kerumunan dalam masyarakat meningkat.

“Apalagi kehadiran presiden itu sendiri itu nanti menjadi magnet bagaiamana masyarakat akan berkerumun,” ujarnya.

Oleh karena itu, Trubus menyarankan agar Munas Kadin sebaiknya ditunda atau setidaknya digelar secara virtual.

“Kalau menurut saya ditunda sementara sampai melihat situasi sudah kondisif atau kalau memang mau tetap dilaksanakan itu menurut saya virtual saja, toh itu juga sah kan,” tegas dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemensos: Banyak Lansia di Aceh Utara Masih Takut Operasi Katarak

Kemensos: Banyak Lansia di Aceh Utara Masih Takut Operasi Katarak

Nasional
Sampaikan Nota Pembelaan, Achsanul Qosasi Pamer Dapat Penghargaan Bintang Jasa Utama

Sampaikan Nota Pembelaan, Achsanul Qosasi Pamer Dapat Penghargaan Bintang Jasa Utama

Nasional
Bacakan Pledoi, Achsanul Qosasi Klaim Berperan Kembalikan Hotel Sultan dan TMII ke Negara

Bacakan Pledoi, Achsanul Qosasi Klaim Berperan Kembalikan Hotel Sultan dan TMII ke Negara

Nasional
Ketua KPK Perintahkan Segera Nyatakan Banding Putusan Sela Kasus Gazalba

Ketua KPK Perintahkan Segera Nyatakan Banding Putusan Sela Kasus Gazalba

Nasional
Nasdem Siapkan Sejumlah Nama untuk Pilkada Jabar, Ada Muhammad Farhan dan Saan Mustopa

Nasdem Siapkan Sejumlah Nama untuk Pilkada Jabar, Ada Muhammad Farhan dan Saan Mustopa

Nasional
Kemensos Bantu 392 Lansia Operasi Katarak Gratis di Aceh Utara

Kemensos Bantu 392 Lansia Operasi Katarak Gratis di Aceh Utara

Nasional
Anggota DPR Sebut Tak Ada soal Dwifungsi TNI dalam RUU TNI

Anggota DPR Sebut Tak Ada soal Dwifungsi TNI dalam RUU TNI

Nasional
Buka Sekolah Pemimpin Perubahan, Cak Imin Harap PKB Tetap Kontrol Kinerja Eksekutif-Legislatif

Buka Sekolah Pemimpin Perubahan, Cak Imin Harap PKB Tetap Kontrol Kinerja Eksekutif-Legislatif

Nasional
KPK Cegah 2 Orang Bepergian ke Luar Negeri Terkait Kasus di PGN

KPK Cegah 2 Orang Bepergian ke Luar Negeri Terkait Kasus di PGN

Nasional
DKPP Lantik 21 Tim Pemeriksa Daerah PAW dari 10 Provinsi

DKPP Lantik 21 Tim Pemeriksa Daerah PAW dari 10 Provinsi

Nasional
Ahmad Sahroni dan Pedangdut Nayunda Nabila Jadi Saksi di Sidang SYL Besok

Ahmad Sahroni dan Pedangdut Nayunda Nabila Jadi Saksi di Sidang SYL Besok

Nasional
Pertamina Bersama Komisi VII DPR Dukung Peningkatan Lifting Migas Nasional

Pertamina Bersama Komisi VII DPR Dukung Peningkatan Lifting Migas Nasional

Nasional
KPK Nyatakan Hakim Agung Gazalba Bisa Disebut Terdakwa atau Tersangka

KPK Nyatakan Hakim Agung Gazalba Bisa Disebut Terdakwa atau Tersangka

Nasional
Gelar Rapat Persiapan Terakhir, Timwas Haji DPR RI Pastikan Program Pengawasan Berjalan Lancar

Gelar Rapat Persiapan Terakhir, Timwas Haji DPR RI Pastikan Program Pengawasan Berjalan Lancar

Nasional
Kemenhan Tukar Data Intelijen dengan Negara-negara ASEAN untuk Tanggulangi Terorisme

Kemenhan Tukar Data Intelijen dengan Negara-negara ASEAN untuk Tanggulangi Terorisme

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com