Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: Sudah Ada 91 Juta Dosis Vaksin Covid-19 di Indonesia

Kompas.com - 20/06/2021, 13:41 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan (Sekjen Kemenkes) Oscar Primadi mengatakan, saat ini jumlah vaksin Covid-19 yang Indonesia miliki ada sebanyak 91 juta dosis.

Hal tersebut menyusul kedatangan sebanyak 10 juta dosis vaksin Covid-19 merek Sinovac dari China yang tiba di Indonesia, Minggu (20/6/2021).

"Hari ini kita kedatangan lagi 10 juta bulk vaksin, artinya sudah sejumlah 91 juta dosis yang sudah tiba di Tanah Air untuk diproduksi menjadi vaksin Covid-19," kata Oscar dalam keterangan persnya, di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu.

Ia mengatakan, pemerintah terus mendatangkan vaksin dalam rangka mengamankan 426,8 juta dosis vaksin Covid-19.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Tahap ke-17 Sebanyak 10 Juta Dosis Sinovac TIba di Indonesia

Menurut Oscar, upaya-upaya mendatangkan vaksin tersebut harus dilakukan dan dilakukan dalam bentuk pendekatan bilateral, non bilateral serta ekplorasi dari produk-produk dalam negeri.

"Dengan adanya kedatangan ini kami terus berupaya untuk dapat melakukan distribusi dan melakukan program vaksinasi agar berjalan dengan baik dan kami jamin," kata Oscar.

Lebih lanjut Oscar memastikan bahwa vaksin Covid-19 yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan adalah vaksin yang sudah teruji.

Baik itu dari sisi pemenuhan, aspek-aspek keamanan, efikasi hingga mutu.

Hal tersebut, kata dia, ditandai dengan adanya penerbitan emergency use authorization (EUA) atau izin edar atas produk vaksin tersebut.

Baca juga: Vaksin Sinovac dan Pfizer Cegah Kematian Covid-19 di Uruguay hingga 95 Persen

"Sampai saat ini kita sudah melakukan upaya-upaya percepatan dan penguatan dalam vaksinasi sehingga kami imbau seluruh masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan, menghindari kerumunan, menjaga jarak, dan memakai masker," ucap dia.

Adapun vaksin Covid-19 tahap ke-17 tersebut mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu siang.

Vaksin tersebut diangkut menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-891.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com